IHSG Naik Tipis dalam Sepekan, Saham Ratusan Perak Melesat

IHSG diproyeksi bakal tertekan pada pekan depan imbas laporan keuangan sejumlah sektor industri yang belum pulih di tengah pandemi.

Redaksi

23 Okt 2021 - 17.19
A-
A+
IHSG Naik Tipis dalam Sepekan, Saham Ratusan Perak Melesat

Pegawai melintas di depan layar monitor perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/6/2020). Bisnis - Abdurachman

Bisnis, JAKARTA - Kinerja pasar modal pada pekan ini cukup positif. Hal itu tercermin dari menguatnya indeks harga saham gabungan (IHSG).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat IHSG bergerak fluktuatif pada periode 18-22 Oktober 2021. Tetapi, indeks saham mampu ditutup menguat 0,16% di level 6.643,73 pada Jumat (22/10).

Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, menuturkan nilai kapitalisasi pasar bursa pada pekan ini juga mencatatkan peningkatan sebesar 0,19% menjadi Rp8.150,38 triliun dari angka Rp8.134,67 triliun pada pekan sebelumnya. Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencatatkan koreksi sebesar 6,92% menjadi Rp16,245 triliun dari Rp17,452 triliun pada pekan lalu. 

"Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa juga mengalami perubahan sebesar 4,08% menjadi 1.385.992 transaksi dari 1.444.963 transaksi pada pekan lalu," kata Yulianto, dikutip Sabtu (23/10/2021). 

Perubahan sebesar 5,53% terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa menjadi 22,091 miliar saham dari 23,384 miliar saham pada pekan sebelumnya. Sedangkan investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih dengan nilai sebesar Rp1,186 triliun, dan sepanjang tahun 2021 nilainya mencapai Rp36,396 triliun. 

Reli IHSG yang masih berlanjut pada pekan ini diproyeksi bakal tertekan pada pekan depan. Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan, menyebut pergerakan IHSG sepanjang pekan depan bakal dipengaruhi oleh rilis laporan keuangan kuartal III/2021.

Ia mengatakan beberapa sektor masih mencatatkan kinerja kurang memuaskan akibat PPKM di awal bulan Juli 2021. Meski demikian, sejumlah sektor juga mulai menunjukkan peningkatan kinerja keuangan seiring dengan pelonggaran PPKM yang terjadi.

Sentimen lain yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG yaitu penurunan harga komoditas, terutama batu bara. Menurut Dennies, sentimen ini merupakan pendorong utama IHSG sejak akhir September 2021.

“Penurunan ini cukup menekan performa IHSG sepekan terakhir dan masih akan berpengaruh pada pekan depan. Saya rasa masih bisa tertekan di awal pekan mendatang,” jelasnya saat dihubungi pada Jumat (22/10/2021). 

Seiring dengan hal tersebut, Dennies menyarankan investor untuk mencermati saham-saham pada sektor perbankan, properti, dan konstruksi untuk perdagangan minggu depan.

 


Saham Ratusan Perak Berjaya

Adapun jajaran top gainers pada 18 Oktober–22 Oktober 2021 diisi oleh saham-saham ratusan perak. Berdasarkan data dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (23/10/2021), saham PT Grenwood Sejahtera Tbk. (GWSA) menempati posisi puncak dengan kenaikan 69,7% dari harga Rp132 ke Rp224 per saham. 

Menyusul saham PT Steady Safe Tbk. (SAFE) yang naik 62,44% dari Rp197 per saham menjadi Rp320 pada penutupan perdagangan pekan ini. Selanjutnya, saham PT Hansel Davest Indonesia Tbk. (HDIT) yang naik 58,68%, dan saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. (IATA) dengan kenaikan 58%.

Daftar selengkapnya dapat dilihat dalam infografis berikut ini:

 


Di sisi lain, sejumlah saham berada dalam daftar top losers. Posisi pertama ditempati PT Equity Development Investment Tbk. (GSMF) yang sahamnya terkoreksi hingga 23,94% dari harga Rp284 ke Rp216 per saham.

Kemudian, saham PT Triniti Dinamik Tbk. (TRUE) turun 23,91% dari Rp230 per lembar saham menjadi Rp175 pada penutupan perdagangan pekan ini.  Disusul saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) yang anjlok 22,03%, dan diikuti PT Arkadia Digital Media Tbk. (DIGI) dengan penurunan 18%. Dalam 

Adapun, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia kembali mencatatkan diri sebagai broker saham dengan nilai transaksi tertinggi pada perdagangan selama sepekan, 18--22 Oktober 2021. Data BEI menyebut Mirae Asset mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp11,33 triliun dari volume perdagangan sebesar 25.663 juta lembar, sekaligus menjadi volume perdagangan terbesar. 

 

 

Disusul oleh J.P. Morgan Sekuritas dengan volume transaksi sebesar 6.144 juta dan mencatatkan gross value hingga Rp8,98 triliun. Kemudian, Maybank Sekuritas Indonesia mengekor di posisi ketiga dengan volume perdagangan 4.300 juta dengan nilai transaksi Rp8,864 triliun. 

UBS Sekuritas Indonesia menjadi top broker keempat pada pekan ini, dengan volume transaksi sebanyak 3.986 lembar serta nilai transaksi sebanyak Rp6,94 triliun. Selanjutnya, Mandiri Sekuritas berada di posisi kelima dengan nilai transaksi Rp6,83 triliun dari volume transaksi 10.135 juta lembar. 

Jajaran top 10 broker lainnya diisi Indo Premier Sekuritas, CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Samuel Sekuritas Indonesia, CLSA Sekuritas Indonesia, dan Credit Suisse Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi masing-masing Rp6,10 triliun, Rp5,41 triliun, Rp5,4 triliun, Rp5,24 triliun, dan Rp4,66 triliun.  (Annisa Saumi/Lorenzo Anugrah Mahardhika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Febrina Ratna Iskana

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.