Incar Korporasi, OneWeb Boyong Satelit Orbit Rendah ke Indonesia

Satelit LEO milik OneWeb dapat menyuntikkan internet berlatensi 50 milidetik, atau sebelas kali lipat lebih rendah dibandingkan dengan satelit geostasioner/geosinkron yang mencapai di atas 560 milidetik.

Leo Dwi Jatmiko

22 Des 2021 - 13.30
A-
A+
Incar Korporasi, OneWeb Boyong Satelit Orbit Rendah ke Indonesia

Satelit milik OneWeb/dok. OneWeb

Bisnis, JAKARTA — Pengembangan layanan internet berkecepatan tinggi dengan latensi rendah berbasis satelit orbit bumi rendah besutan OneWeb bakal ditujukan untuk pangsa pengguna korporasi dan pemerintahan.

Dalam memenetrasi pasar Indonesia, perusahaan penyedia layanan satelit orbit bumi rendah atau low-earth orbit (LEO) yang berbasis di Inggris tersebut menggandeng mitra distribusi pertamanya di Tanah Air yaitu  PT Dwi Putra Tunggal (DTP).

Dalam kaitan itu, Chief of Delivery and Operations OneWeb Michele Franci mengatakan perusahaan akan menyediakan konektivitas lebar pita (bandwidth) tinggi dan latensi rendah ke wilayah kepulauan Indonesia yang sulit dijangkau.

Sebagai langkah awal, OneWeb dan DTP membangun portal jaringan satelit di Serang, Banten. 

"Ketika [portal jaringan satelit] diaktifkan dan diterapkan, DTP dapat menghubungkan pemerintahan dan sektor bisnis ke OneWeb dan memungkinkan layanan seperti serat optik mengakses ke bagian kepulauan Indonesia," kata Franci, Selasa (21/12/2021).

Chief Commercial Officer DTP Edi Sugianto menambahkan pembangunan portal jaringan satelit LEO akan memakan waktu sekitar 6 bulan dan diagendakan siap beroperasi pada Juli 2022. 

Sekadar informasi, satelit LEO milik OneWeb dapat menyuntikkan internet berlatensi 50 milidetik, atau sebelas kali lipat lebih rendah dibandingkan dengan satelit geostasioner/geosinkron yang mencapai di atas 560 milidetik. 

Satelit ini akan memberikan pengalaman berinternet seperti menggunakan jaringan 4G, dengan ketersediaan layanan mencapai 99,7 persen

Ketika beroperasi pada Oktober 2022, OneWeb akan mengobitkan sekitar 648 satelit ukuran kecil yang mengelilingi bumi di ketinggian 1.200 kilometer. 


Terkait dengan rencana pengembangan satelit tersebut, Ketua Bidang Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (Idiec) Ariyanto A. Setyawan menilai lokasi pengendali LEO harus jauh dari kondisi  perkotaan yang padat. 

Tujuannya adalah untuk menghindari interferensi (gangguan) frekuensi dan halangan gedung.

Hanya saja, saat membangun di daerah yang jauh dari perkotaan—seperti persawahanperusahaan pembangun infrastruktur harus dapat memastikan daerah tersebut teraliri listrik. 

Tantangannya paling dari sisi akses jalan, kelistrikan, dan akses jaringan yang harus dibangun lebih jauh," kata Ariyanto.

Di samping itu, kata Ariyanto, hal lain yang harus dipersiapkan adalah perizinan dan kepatuhan terhadap regulasi yang bersifat administratif dan teknis. Izin hak labuh satelit LEO milik OneWeb pun dilaporkan segera selesai dalam waktu dekat.

Direktur DTP Michael Alifen mengatakan DTP telah memenuhi sejumlah persyaratan di Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mendapatkan landing right untuk OneWeb. 

Landing right adalah hak labuh yang diberikan oleh Kemenkominfo kepada penyelenggara jaringan telekomunikasi, penyelenggara jasa telekomunikasi, atau lembaga penyiaran berlangganan dalam rangka bekerja sama dengan penyelenggara telekomunikasi asing. 

“Khusus untuk satelit LEO milik OneWeb, kami sudah berkoordinasi dengan Kemenkominfo dan landing right-nya sudah selesai, tinggal proses adminisitrasinya sebentar lagi akan keluar. Mungkin bulan depan akan selesai,” kata Michael di Serang, Selasa (21/12/2021). 

Dia mengatakan proses perizinan telah diurus sejak tahun lalu. DTP telah berkoordinasi dengan pemerintah dan pemain satelit lain sejak 2020. 

Dengan koordinasi intensif yang dilakukan DTP, kehadiran satelit LEO OneWeb tidak akan mengganggu frekuensi milik satelit perusahaan lain. 

“Jadi sudah aman. Kami akan mematuhi segala perizinan. landing right sudah kami urus dan prosesnya mendekati selesai,” kata Michael. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike Dita Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.