Bisnis, JAKARTA — Kian meningkatnya aktivitas pembelian dan permintaan baru di pasar berhasil mendorong produktivitas pada sektor industri manufaktur di Tanah Air sehingga masih terus menggeliat meskipun belum sekencang awal 2022. Secara perlahan sektor manufaktur Indonesia terus melaju dalam level ekspansif.
Fase ekspansi itu tecermin dari hasil survei S&P Global melalui data Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2022 yang berada di level 51,9 atau naik sedikit dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada di posisi 51,3.
Sayangnya, kondisi perekonomian yang terus membaik yang terlihat dari pertumbuhan produksi maupun aktivitas pembelian dan jumlah tenaga kerja tersebut tidak diikuti dengan komitmen pelaku usaha untuk memenuhi kewajibannya membayarkan tunjangan hari raya atau THR Keagamaan kepada para pekerjanya.
Baca juga: Menyelamatkan Investasi Manufaktur Sepanjang Sisa 2022