Bisnis, JAKARTA — Kian tergerusnya cadangan batu bara di dekat permukaan membuka peluang besar meningkatnya kegiatan tambang bawah tanah di Indonesia. Terlebih, risiko dampak lingkungan dari penambangan bawah tanah dinilai lebih kecil dibandingkan dengan kegiatan tambang permukaan atau tambang terbuka.
Secara potensi, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, batu bara bawah tanah di Indonesia juga masih sangat besar. Di Barito & Asam-Asam Basins, salah satunya, yang dengan 6 blok yang ada terdapat total potensi batu bara sebanyak 530.711 MTon.
Selain itu, juga ada potensi besar di Kutai dan Tarakan Basins, yakni dari 13 blok yang ada terdapat potensi batu bara sebesar 12.344.515 MTon, dan di South Sumatra Basins dari 20 blok yang ada terdapat potensi batu bara dengan total 20.658.330 MTon.
Tak heran jika ke depannya, tren tambang bawah tanah diproyeksikan akan makin banyak di Indonesia. “Tren tambang bawah tanah akan semakin banyak di masa depan mengingat semakin sedikitnya cadangan dekat permukaan,” kata Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba, Kementerian ESDM Irwandy Arif dalam keterangannya, dikutip Selasa (26/12/2023).