Indonesia Incar Pasar Kopi Robusta di Australia

Sampai dengan kuartal III/2021, ekspor Indonesia ke Australia tercatat US$2,46 miliar atau naik 36,14 persen dibandingkan denfan periode yang sama tahun sebelumnya.

Iim Fathimah Timorria

6 Des 2021 - 15.34
A-
A+
Indonesia Incar Pasar Kopi Robusta di Australia

Seorang petani memanen kopi robusta (coffea canephora) saat panen perdana di perladangan Desa Jambon, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (25/8/2020)./ANTARA FOTO-Anis Efizudin

Bisnis, JAKARTA — Indonesia mulai getol memacu ekspor kopi robusta ke Negeri Kanguru dengan memanfaatkan instrumen kemudahan ekspor yang termaktub dalam pakta Indonesia-Australua Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan melalui pergelaran Indonesian Coffee Cupping yang digelar di Sydney, Australia; Indonesia memperkenalkan sejumlah varian kopi lokal yang belum banyak diminati konsumen setempat.

“Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan untuk petani kopi di Indonesia yang mengalami kesulitan akibat banyaknya kedai kopi di Indonesia yang sementara tutup akibat pandemi Covid- 19,” tuturnya melalui siaran pers yang dilansir Senin (6/12/2021).

Didi menyampaikan Ditjen PEN sudah melakukan pengiriman sampel biji kopi dari seluruh Indonesia untuk dipromosikan melalui ITPC Sydney kepada importir dan roaster di Australia.

Atase Perdagangan Canberra Agung Wicaksono menambahkan mengatakan hingga saat ini penjualan terbesar kopi Indonesia ke Australia adalah kopi arabica.

Indonesia sendiri lebih banyak memproduksi biji kopi robusta dengan perkiraan produksi 9,3 juta kantong pada periode 2021/2022 menurut data Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Sementara itu, produksi kopi arabica hanya 1,28 juta kantong.

“Untuk itu, kami mulai mencoba menjajaki kopi robusta kepada para pemilik kedai kopi dan barista Australia. Kami tidak menyangka antusiasmenya besar. Kami berharap masyarakat Australia mulai teredukasi dengan varian kopi selain arabica,” kata Agung.

Pada periode Januari—September 2021, ekspor Indonesia ke Australia tercatat US$2,46 miliar atau naik 36,14 persen dibandingkan denfan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun, sepanjang 2020, ekspor Indonesia ke Australia tercatat US$2,50 miliar atau meningkat 7,61 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$2,33 miliar.

Di sisi lain, Kepala ITPC Sydney Ayu Siti Maryam menjelaskan Indonesian Coffee Cupping diselenggarakan karena pameran kopi terbesar di Australia, Melbourne International Coffee Expo (MICE), batal dilaksanakan tahun ini akibat pandemi Covid-19.

“Dengan demikian, terciptalah mini pameran kopi Indonesia di kantor ITPC Sydney. Ke depan, harapannya akan makin banyak roaster dan barista Australia yang mengenal biji kopi Indonesia, terutama jenis robusta,” kata Ayu.

Dia menambahkan pemilik kedai kopi dan barista di Australia lebih sering memakai biji kopi arabica dibandingkan dengan robusta karena masyarakat Australia menyukai kopi yang tidak terlalu pahit. Namun, permintaan kopi robusta mulai memperlihatkan kenaikan.

"Masyarakat Australia lebih menyukai latte yang tidak terasa pahit dan lebih banyak susu. Namun, permintaan akan kopi robusta mengalami kenaikan sehingga mereka sedang mencari biji kopi robusta dari berbagai negara, salah satunya Indonesia,” jelas Ayu.

Dari 11 kopi yang disajikan, Ayu mengatakan jenis robusta yang paling diminati adalah biji kopi dari Jangsi dan Pagar Alam, Sumatra Selatan; sedangkan untuk arabica a.l. biji kopi Sidikalang, Sumatra Utara, dan kopi Aceh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Wike D. Herlinda

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.