Bisnis, JAKARTA - Kinerja industri alas kaki bertumbuh positif pada kuartal ketiga 2022 dengan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) yang mencapai Rp7,87 triliun, kendati banyak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka tersebut meningkat 13,44 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang mencapai Rp6,94 triliun. PDB industri alas kaki, termasuk produk kulit dan barang dari kulit, secara konsisten bertumbuh sejak 2021.
Kinerja industri alas kaki sempat terkontraksi selama lima kuartal berturut-turut, yaitu sejak kuartal keempat 2019 hingga kuartal akhir 2020. Hal ini terjadi salah satunya lantaran adanya pandemi Covid-19. Namun, kinerjanya kemudian berbalik arah membaik dan konsisten tumbuh sejak kuartal pertama 2021. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kuartal ketiga 2021 yang mencapai 18,12% (yoy).
Industri alas kaki, termasuk produk kulit dan barang dari kulit, merupakan sektor manufaktur nonmigas penyumbang PDB terbesar ke-13. Kontribusi sektor ini masih di bawah industri mesin dan perlengkapan, namun lebih besar dari industri furnitur.