Bisnis, JAKARTA - Pemerintah meyakini kinerja subsektor industri kimia, obat tradisional, dan farmasi akan kinclong sepanjang tahun ini. Sementara data BPS, menunjukkan produk domestik bruto subsektor ini justru menyusut signifikan.
Pemerintah memproyeksikan subsektor industri kimia, obat tradisional, dan farmasi berkontribusi hingga 5% terhadap PDB. Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ignatius Warsito menjelaskan optimisme itu berangkat dari realisasi kontribusi sepanjang 2022 berjalan yang sudah mencapai 4,3%.
Pemerintah telah berupaya menjaga performa industri, termasuk di sektor kimia, farmasi dan obat tradisional, di tengah pandemi Covid-19 dengan lewat Izin Operasional Mobiitas dan Kegiatan Industri (IOMKI).
Dengan terobosan ini, industry kimia, farmasi dan obat tradisional dapat terus beroperasi dan berproduksi. Pada triwulan I 2020, industri kimia, farmasi dan obat tradisional mampu bertumbuh paling gemilang sebesar 5,59%.