Bisnis, JAKARTA - Prospek ekonomi dunia bisa jadi akan terus dirundung bayang-bayang inflasi berkepnajangan. Setiap negara dituntut memiliki ketahanan dalam maraton yang belum diketahui ujungnya. Isyarat itu bisa ditangkap dari pernyataan Menteri Keuangan Janet Yellen yang menyebutkan bahwa lonjakan harga barang atau inflasi akan terjadi sepanjang tahun dan bakal melemahkan perekonomian Amerika Serikat (AS). Lantas, bagaimana Indonesia menyiasati kondisi tersebut?
Selain Amerika Serikat, kondisi Inggris juga menyiratkan situasi yang tidak lebih baik. Bahkan, Inggris diprediksi akan mengalami inflasi di atas 9 persen pada Mei 2022. Sementara itu, BOE memperhitungkan inflasi akan sedikit di atas 11 persen pada Oktober 2022.
"Kita telah menghadapi inflasi yang tinggi tahun ini dan itu akan terkunci menjadi inflasi yang lebih tinggi sepanjang tahun ini," ujar Yellen dalam program ABC This Week, seperti dikutip Bisnis.com dari Bloomberg, Senin (20/6/2022),
Inflasi AS melonjak menjadi 8,6 persen per Mei 2022. Angka tersebut tercatat sebagai inflasi tertinggi AS dalam 40 tahun terakhir. Lonjakan angka inflasi tersebut diyakini mendorong Federal Reserve meningkatkan suku bunga acuan ke level tertinggi sejak 1994.