Bisnis, JAKARTA - Sesuai prediksi, tingkat inflasi pada tahun ini terus melandai yaitu hanya 2,57% secara tahunan yang turun dibandingkan bulan sebelumnya 2,61%. Sepintas penurunan inflasi ini memberikan kabar baik setelah hampir selama 2 tahun terakhir pemerintah kelabakan mengendalikan indeks harga konsumen.
Akan tetapi, inflasi inti terus mencatatkan dan mencapai rekor pada Januari 2024 yang hanya sebesar 1,68% secara tahunan. Rendahnya inflasi inti itu perlu diwaspadai karena merupakan gambaran riil dari daya beli masyarakat. Persoalannya, pada periode yang sama indeks manufaktur Indonesia (PMI) terus berada di zona ekspansi yang mencapai angka 52,9 pada Januari 2024. Angka itu menjadi yang tertinggi dalam 5 bulan terakhir atau sejak Agustus 2023, termasuk dibandingkan Desember 2023 yang hanya 52,2.
Historisnya, manufaktur selalu meningkat mendekati momentum Ramadan dan Idulfitri, karena pelaku industri dituntut menambah pasokan sebagai antisipasi aktivitas usaha yang terbatas selama periode bulan puasa. Situasi itu yang perlu direspons pemerintah dengan menguatkan daya beli masyarakat agar output manufaktur lebih maksimal, sehingga bisa tercipta keselarasan antara permintaan dan penawaran.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Januari 2024 sebesar 0,04% secara bulanan. Secara tahunan, inflasi Indonesia pada Januari 2024 mencapai 2,57% year-on-year (yoy).