Bisnis, JAKARTA - Rantai pasok global yang belum pulih kembali terpukul. Kali ini oleh melemahnya aktivitas produksi manufaktur di Asia, menciptakan potret suram ekonomi global. Sejumlah pabrik di kawasan mengeluhkan kenaikan harga bahan baku seiring dengan melambungnya tren inflasi.
Dilansir Bloomberg pada Senin (1/8/2022), S&P Global mencatat indeks manajer pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) Korea Selatan dan Taiwan mendapat pukulan terbesar.
PMI Juli Korsel merosot ke 49,8 dari 51,3 pada Juni, angka terendah sejak September 2020. Pesanan baru terkontraksi di level terlemah sejak 2 tahun terakhir. Sementara itu, volume produksi turun pada laju tercepat selama 9 bulan karena kelangkaan bahan baku dan kenaikan biaya pengiriman.
"Harga input yang lebih tinggi termasuk bahan bakar, logam, dan semikonduktor berarti gangguan itu meluas di seluruh sektor manufaktur. Dengan demikian, tingkat inflasi harga input turun ke level terendah 4 bulan sebagai tanda sementara bahwa tekanan harga telah mencapai puncaknya,” kata ekonom S&P Global Market Intelligence Usamah Bhatti dalam pernyataan, Senin (1/8/2022).