Bisnis, JAKARTA – Inflasi untuk pertama kalinya selama pandemi Covid-19 berada dalam rentang target Bank Indonesia dan mendekatkan pada kemungkinan normalisasi kebijakan moneter lebih lanjut.
Berdasarkan data BPS, inflasi Januari secara tahunan mencapai 2,18 persen setelah selama 19 bulan terakhir selalu di bawah 2 persen, berada dalam tren disinflasi akibat pelemahan permintaan selama pandemi. Di sisi lain, BI menargetkan inflasi di kisaran 2 hingga 4 persen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Tekanan inflasi terutama berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau (3,45 persen year on year); perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (3,31 persen yoy); penyediaan makanan dan minuman atau restoran (2,7 persen yoy); dan perawatan pribadi dan jasa lainnya (2,09 persen yoy).
Eskalasi inflasi berlangsung di tengah penyebaran varian omicron yang semestinya membatasi pergerakan dan konsumsi masyarakat. Inflasi tinggi awal tahun ini terjadi setelah inflasi harga produsen terus merambat naik dan mencapai 8,77 persen pada kuartal IV/2021.