Ini Dia Empat Jenis Olahraga untuk Penderita Asma

Jika Anda memiliki penyakit asma, bukan berarti Anda tidak bisa keluar dan berolahraga, sedikitnya ada empat olahraga untuk penderita asma.

Zufrizal

1 Des 2021 - 12.55
A-
A+
Ini Dia Empat Jenis Olahraga untuk Penderita Asma

Ilustrasi penyakit asma.-Istimewa

Bisnis, JAKARTA — Asma adalah suatu kondisi ketika saluran pernapasan udara manusia menyempit dan membengkak dan dapat menghasilkan lendir ekstra. Hal ini dapat membuat kita sulit bernapas dan memicu batuk, suara siulan (mengi) saat menarik napas.

Bagi sebagian orang, asma adalah gangguan kecil. Namun, bagi orang lain, ini bisa menjadi masalah bang mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menyebabkan serangan asma yang mengancam jiwa.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada 2014, asma menjadi penyebab kematian terbesar ke-13 di Indonesia. Secara global, Indonesia menempati peringkat ke-20 sebagai negara dengan tingkat kematian akibat asma terbanyak.

Sementara itu, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, satu dari 22 orang di Indonesia menderita asma. Namun, hanya 54% yang didiagnosis dengan hanya 30% kasus terkontrol dengan baik.

Asma tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikendalikan. Karena asma sering berubah dari waktu ke waktu, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter untuk melacak tanda dan gejala serta menyesuaikan perawatan sesuai kebutuhan.

Akan tetapi, jika Anda memiliki penyakit asma, bukan berarti Anda tidak bisa keluar dan berolahraga. Faktanya, sebuah ulasan tahun 2020 di European Respiratory Journal menemukan, latihan aerobik, bahkan dapat meningkatkan pengendalian asma dan fungsi paru-paru.

Akan tetapi, ada beberapa jenis olahraga yang lebih baik daripada yang lain untuk penderita asma—terutama olahraga yang berdampak rendah dan tidak mengharuskan Anda berada di luar saat udara dingin.

 Berikut rekomendasi pilihan olahraga untuk mereka dengan asma seperti dikutip dari Insider, seperti dikutip dari Antara.

1. Renang

Berenang bagus untuk penderita asma karena udara yang Anda hirup pada ketinggian air cenderung lembap yang mengurangi hilangnya panas dalam sistem pernapasan Anda. Ini dapat mengurangi bronkokonstriksi, yaitu ketika saluran udara Anda menyempit dan membatasi pernapasan, yang dapat memicu asma. 

Akan tetapi, kata Direktur Medis Pulmonologi di Lakeland Regional Hospital, Joi Lucas, berenang intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko serangan asma dan klorin bisa menyebabkan iritasi saluran napas yang memicu penyempitan saluran udara. 

Secara keseluruhan, berenang dengan intensitas rendah dianjurkan untuk penderita asma. Ini berarti berenang kurang dari 60 menit dengan kecepatan lambat.

2. Jalan kaki atau hiking

Jalan kaki sangat bermanfaat bagi tubuh dan menawarkan banyak manfaat, seperti meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan, meningkatkan level energi dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Bagi penderita asma, berjalan kaki dan mendaki adalah olahraga yang baik tanpa batas jarak. Olahraga ini dapat dilakukan dengan santai tanpa perlu bernapas cepat, tidak mungkin memicu gejala asma.

Namun, sebaiknya hindari berjalan atau mendaki di iklim dingin karena udara dingin dapat menyebabkan hilangnya panas dan air dengan cepat dari lapisan saluran napas. Hal ini mempersempit jalan napas, mempersulit oksigen untuk mencapai paru-paru dan membatasi aliran darah, menyebabkan sesak napas dan kesulitan bernapas.

 Saat berjalan di luar terutama di cuaca dingin, Anda direkomendasikan membawa inhaler.

Penyakit asma - Istimewa

3. Yoga

Yoga tergolong olahraga aman yang dapat membantu mengatasi asma karena gerakannya bisa mengoptimalkan napas dan melibatkan tarikan napas lambat dan gerakan berdampak rendah.

Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan di AYU dan melibatkan lebih dari 250 peserta menemukan bahwa yoga dapat meningkatkan kualitas hidup penderita asma, yang mengacu pada kesehatan, kenyamanan, dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam berbagai peristiwa kehidupan.

4. Latihan berdurasi pendek

Lucas merekomendasikan olahraga berdampak rendah yang tak perlu dijadikan kompetisi seperti tenis, senam, golf, seni bela diri, anggar, angkat beban dan lari jarak pendek atau menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Zufrizal

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.