Bisnis, JAKARTA — Bursa efek dan bursa berjangka adalah dua entitas penting dalam pasar keuangan. Meskipun keduanya berhubungan dengan perdagangan instrumen keuangan, seperti saham, indeks, dan komoditas, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara bursa efek dan bursa berjangka.
1. Definisi
Bursa Efek: Bursa efek adalah tempat di mana perdagangan instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan reksa dana terjadi secara teratur. Bursa efek memberikan platform bagi para investor dan perusahaan untuk membeli dan menjual instrumen keuangan tersebut. Transaksi di bursa efek dilakukan melalui mekanisme lelang dan perdagangan terorganisir.
Bursa Berjangka: Bursa berjangka adalah tempat di mana kontrak berjangka (futures contract) diperdagangkan. Kontrak berjangka adalah perjanjian untuk membeli atau menjual aset, seperti komoditas atau mata uang, pada tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang disepakati sekarang. Transaksi di bursa berjangka melibatkan spekulasi atas perubahan harga aset yang mendasarinya.
Suasana di Bursa Efek Indonesia saat Maybank Sekuritas menerbitkan delapan seri waran terstruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (13/2/2023).
2. Jenis Instrumen
Bursa Efek: Pada bursa efek, instrumen keuangan yang diperdagangkan meliputi saham, obligasi, reksa dana, dan derivatif yang terkait dengan saham atau indeks saham. Saham mewakili kepemilikan dalam suatu perusahaan, sedangkan obligasi merupakan surat hutang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan.
Bursa Berjangka: Di bursa berjangka, instrumen yang diperdagangkan adalah kontrak berjangka (futures contract). Kontrak berjangka dapat mencakup berbagai aset, termasuk komoditas (seperti minyak, emas, atau gandum), mata uang asing, dan indeks saham. Kontrak berjangka memungkinkan para pedagang untuk berspekulasi mengenai pergerakan harga aset yang mendasarinya.
3. Mekanisme Perdagangan
Bursa Efek: Perdagangan di bursa efek biasanya dilakukan melalui lelang dan mekanisme perdagangan terorganisir. Harga saham ditentukan berdasarkan penawaran dan permintaan dari para pelaku pasar. Investor dapat membeli atau menjual saham secara langsung di bursa efek atau melalui perantara seperti perusahaan sekuritas.
Bursa Berjangka: Perdagangan di bursa berjangka menggunakan kontrak berjangka sebagai instrumen dasar. Kontrak berjangka memiliki spesifikasi tertentu, termasuk ukuran kontrak, tanggal penyelesaian, dan harga. Kontrak berjangka diperdagangkan melalui sistem elektronik yang menyediakan likuiditas dan transparansi dalam perdagangan.
Karyawan PT Monex Investindo Futures tengah mengamati layar komputer untuk memantau transaksi bursa berjangka/Bisnis-Istimewa
4. Risiko dan Tujuan
Bursa Efek: Investor di bursa efek umumnya bertujuan untuk membeli saham dan instrumen keuangan lainnya sebagai investasi jangka panjang. Mereka ingin mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan harga aset dan menerima dividen atau bunga dari investasi tersebut. Namun, harga saham di bursa efek dapat mengalami fluktuasi yang signifikan, sehingga terdapat risiko pasar yang perlu diperhitungkan.
Bursa Berjangka: Di bursa berjangka, para pedagang umumnya berspekulasi pada perubahan harga aset yang mendasarinya. Tujuan utama mereka adalah menghasilkan keuntungan dari selisih harga jual dan beli kontrak berjangka. Namun, karena kontrak berjangka memiliki tanggal penyelesaian di masa depan, terdapat risiko lebih lanjut terkait perubahan harga aset tersebut dan risiko likuiditas di pasar berjangka.
***
Dalam kesimpulannya, meskipun bursa efek dan bursa berjangka memiliki beberapa persamaan, seperti melibatkan perdagangan instrumen keuangan, terdapat perbedaan penting dalam hal definisi, jenis instrumen, mekanisme perdagangan, dan tujuan investasi. Pemahaman yang baik tentang perbedaan ini akan membantu investor dan pedagang memilih pasar yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko mereka.