Bisnis, JAKARTA - Sejumlah data terkait dengan inovasi teknologi membuktikan bahwa China sudah selangkah di depan dari Amerika. Belanja R&D yang terus meningkat membuat China berhasil menjadi produsen produk baru dan unik terdepan. Namun, persaingan akan semakin panas di sektor semikonduktor setelah AS mengesahkan beleid baru.
Ambisi China untuk menjadi pemimpin inovasi teknologi di dunia pada 2050 telah membuat negara ini mempercepat investasi untuk riset dan pengembangan (R&D) sebagai upaya untuk mempercepat kemandirian.
Presiden Xi Jinping menyadari tidak lagi ingin bergantung pada impor teknologi canggih dari luar negeri. Fortune dalam laporan pada Kamis (11/8/2022), mencatat bahwa China menghabiskan 2,79 triliun yuan atau setara US$441,3 miliar untuk R&D pada 2021. Angka itu naik lebih dari 14 persen daripada 2020, di tengah pertumbuhan PDB yang anjlok karena lockdown.
Adapun AS menghabiskan US$664 miliar pada 2020, menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Pada Juli, Aspen Institute, kelompok think tank yang berbasis di Washington D.C memprediksi China akan mengalahkan belanja R&D Amerika pada 2025.