Inovasi Produk Pakan Sapi Potong dengan Bakteri Asam Laktat

Sebagai salah satu negara dengan penduduk terpadat di dunia, Indonesia mempunyai preferensi tinggi untuk mengonsumsi daging sapi. Upaya memenuhi kebutuhan pasokan pangan ini perlu memperbaiki produktivitas sapi potong melalui pakannya.

Moh. Fatkhul Maskur

6 Sep 2021 - 14.17
A-
A+
Inovasi Produk Pakan Sapi Potong dengan Bakteri Asam Laktat

Peternakan Sapi Ongole di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. - Pemkab Batang

Bisnis, JAKARTA - Sebagai salah satu negara dengan penduduk terpadat di dunia, Indonesia mempunyai preferensi tinggi untuk mengonsumsi daging sapi. Upaya memenuhi kebutuhan pasokan pangan ini perlu memperbaiki produktivitas sapi potong melalui pakannya.

Yantyati Widyastuti, peneliti bidang bioteknologi hewan dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, mengungkapkan budidaya sapi potong sangat tergantung pada ketersediaan pakan, yang mana biaya pakan mencapai 70% pada tata kelola pemeliharaan ternak. 

“Secara global, budidaya sapi potong telah mengalami perubahan, terutama pada manajemen pemberian pakannya. Pada dasarnya, pakan yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produktivitas ternak,” ungkap Yanti dalam orasi Pengukuhan Profesor Risetnya berjudul Inovasi Produk Pakan Sapi Potong Berbasis Bakteri Asam Laktat untuk Mendukung Usaha Peternakan Nasional, Rabu (1/9/2021).

Secara global telah ada strategi dengan memberikan pakan yang dapat menurunkan produksi gas metana. Salah satu pendekatan yang telah dilakukan adalah menggunakan bakteri asam laktat. Bakteri ini memproduksi asam laktat dan berperan pada fermentasi pakan, serta mempengaruhi keseimbangan mikroorganisme pada saluran pencernaan, serta menyehatkan ternak.

Bakteri asam laktat merupakan mikroorganisme potensial yang menyandang predikat Generally Recognized as Safe (GRAS) oleh Food Drug Administration (FDA), Amerika, atau Qualified Presumption of Safety (QPS) oleh European Food Safety Authority (EFSA), Eropa. 

Berdasarkan predikat tersebut, bakteri asam laktat merupakan kelompok bakteri potensial yang digunakan pada riset secara luas untuk pembuatan dan pengawetan produk-produk pangan termasuk pakan. Penggunaan bakteri asam laktat pada fermentasi susu dapat meningkatkan cita rasa sekaligus memperbaiki kualitas produknya.

Menurutnya, produk pakan sapi potong berbasis bakteri asam laktat yang ramah lingkungan perlu dikembangkan karena dua alasan strategis, yakni efisiensi energi sapi potong dan mengurangi emisi gas metana di udara atau lingkungan. 

Untuk itu, diperlukan penggabungan beberapa kekuatan, dari peneliti dan industri yang didukung kebijakan pemerintah.

Dengan adanya produk riset pakan sapi potong berbasis bakteri asam laktat yang telah didaftarkan patennya itu membuka potensi penggunaan oleh pihak industri melalui skema kerja sama dan selanjutnya dapat dilisensi.

“Hal ini menunjukkan adanya minat atau keinginan pihak industri untuk mengembangkan produk pakan sapi potong hasil riset untuk memenuhi kebutuhan pakan sapi potong di Indonesia,” papar Yanti.

Di samping itu, diperlukan keberpihakan dalam pemanfaatan produk pakan lokal. Harapannya produk pakan sapi potong berbasis bakteri asam laktat, baik itu sebagai produk tunggal maupun sebagai pakan komplit, dapat menjadi produk pilihan untuk digunakan sebagai bahan pakan di Indonesia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Fatkhul Maskur

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.