sumatra utara

Bisnis, MEDAN &mdash; Delapan proyek strategis yang ditawarkan oleh North Sumatra Invest (NSI) hingga kini belum dilirik oleh investor meskipun sudah dilakukan beragam promosi.
Sejumlah langkah perlu digencarkan oleh stakeholder termasuk kemudahan investasi, birokrasi, dan insentif.
Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumatra Utara Naslindo Sirait mengatakan bahwa beberapa proyek di antaranya sedang dalam tahap penjajakan kepada investor.
&ldquo;Beberapa menunggu minat investor, dan sebagian ready to offer,&rdquo; ujarnya kepada Bisnis, Minggu (14/11).
Pemprov Sumut akan menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) dan Peraturan Daerah tentang Pemberian Insentif Bagi Penanam Modal agar proyek itu menarik investor.
Selain itu, promosi terus digenjot dengan menggelar KIM Expo dan NSI dengan melakukan business matching pada bulan ini. Proyek yang ditawarkan di antaranya kawasan industri, transportasi, dan sektor pariwisata.
<img src="https://assets.bisnisindonesia.id/1637028847490_80_kek-sei-mangkei-antara.jpg" alt="" width="401" height="267" />
KEK Sei Mangkei masih sepi peminat/Antara
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara Soekowardojo juga tidak menampik bahwa belum ada satu pun investor yang menanamkan modalnya dalam sederet proyek tersebut.
&ldquo;Beberapa calon investor telah pada tahap penjajakan lebih lanjut dengan pengelola proyek investasi, seperti di proyek KEK Sei Mangkei,&rdquo; katanya kepada Bisnis.
North Sumatra Invest atau NSI adalah tim kerja lintas lembaga di Sumatra Utara yang bertujuan untuk meningkatkan investasi melalui kegiatan promosi dan perdagangan. Keanggotaan NSI terdiri dari instansi di tingkat provinsi serta kabupaten dan kota.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatra Utara Nomor 188.44/167/KPTS/2020, NSI diketuai oleh Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Pemprov Sumatra Utara.
Sedangkan wakilnya adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemprov Sumatra Utara.
Sekretariat tim ini berada di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara, Medan.
Soeko menambahkan bahwa tim NSI sepanjang tahun ini telah melakukan berbagai upaya untuk menarik investor di antaranya dengan menggelar NSI Business Profile Challenge.
Program ini mendorong semua kabupaten dan kota untuk menggali potensi investasi di daerah masing-masing agar memenuhi aspek Investment Project Ready to Offer (IPRO).
NSI juga secara aktif ikut serta dalam berbagai event promosi proyek investasi dan business matching serta one on one meeting antara pengelola proyek investasi dengan calon investor.
Adapun, NSI pada tahun depan akan melanjutkan strategi yang telah ada. Kemudian, mereka juga akan menyelenggarakan promosi investasi daerah yang langsung melibatkan calon investor existing dan potensial.
Ketua Komisi B DPRD Sumatra Utara Dhody Thahir menilai salah satu penyebab sederet megaproyek investasi di Sumut belum laku karena perencanaan yang tidak matang. &ldquo;Perencanaannya tidak matang,&rdquo; kata Dhody kepada Bisnis, Senin (15/11).
Berbagai proyek investasi juga tidak didukung dengan sarana dan prasarana mumpuni. Dhody mencontohkan proyek investasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei semestinya pengembang memiliki investor terlebih dulu sebelum membangun.
Beberapa hal yang mesti diperhatikan agar investor masuk, di antaranya kemudahan dalam perizinan dan ketersediaan infrastruktur yang memadai.
Di sisi lain, Dhody tidak memungkiri bahwa pandemi Covid-19 yang melanda beberapa tahun terakhir memiliki dampak besar terhadap iklim investasi.
&ldquo;Semua itu mundur karena pandemi. Orang takut berinvestasi karena khawatir modalnya tidak balik. Karena daya beli masyarakat turun, penggunaan fasilitas juga pasti turun. Orang mau berinvestasi itu kan melihat feed back dan lainnya,&rdquo; kata Dhody.
UNTUNG RUGI
Pengamat ekonomi Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Gunawan Benjamin mengatakan terdapat berbagai hal yang mesti dicatat terkait penawaran megaproyek investasi di Sumut.
<img src="https://assets.bisnisindonesia.id/1637028759548_83_tol sumut-bisnis.jpeg" alt="" width="400" height="238" />
Interchange Semayang di ruas tol &nbsp;Medan-Binjai diharapkan dorong hadirnya investasi baru di Sumut/Bisnis
Menurutnya, penawaran investasi tidak bisa dilepaskan dari daya saing suatu daerah. Sebagai pelaku bisnis, investor memiliki perhitungan terkait dengan keuntungan, seperti return on investment (ROI) sebelum memutuskan berinvestasi di dalam suatu proyek tertentu.
&ldquo;Jika acuannya adalah ROI atau rasio keuangan lainnya, persaingan memperebutkan investor sebenarnya akan lebih kompetitif dengan pesaing dari wilayah atau negara lain,&rdquo; kata Gunawan.
Investor juga akan memakai berbagai faktor sebagai bahan pertimbangan seperti regulasi, birokrasi, sumber daya manusia, infrastruktur, potensi pasar, atau bentuk insentif lainnya yang menjadi pendukung keputusan investor.
Jika faktor-faktor di atas sudah dipenuhi, investor pun tidak serta merta langsung datang.
Di sinilah perlunya kemampuan diplomasi dan lobi politik karena investasi asing umumnya tidak terlepas dari kepentingan negara asal investor. (Nanda Fahriza Batubara)
&nbsp;

Sejumlah langkah perlu digencarkan oleh stakeholder termasuk kemudahan investasi, birokrasi, dan insentif.

Investor Belum Lirik 8 Proyek Strategis Sumatra Utara

Pemerintah tengah membentuk Indonesia Tourism Fund atau dana abadi pariwisata. Penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) tengah dilakukan untuk membentuk lembaga dan tata kelola dana abadi pariwisata. Adapun alokasi dana pariwisata mencapai Rp2 triliun.

Polemik Rencana Pungutan Iuran Pariwisata dari Tiket Pesawat

Menghadapi pasar yang melesu, kalangan pabrikan atau agen pemegang merek punya strategi beragam untuk tetap menjaga perfoma penjualannya.

Siasat Pabrikan Truk Menghadapi Pasar Lesu

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020, salah satu target RPJMN yakni kontribusi ekspor produk industri berteknologi tinggi mencapai 13% pada tahun ini. 

Jurus Kemenperin Perluas Pasar Ekspor Non Migas RI

Meskipun pendapatannya masih bertumbuh, laba bersih TLKM tertekan pada kuartal pertama 2024 akibat peningkatan sejumlah beban. Meski begitu, sejumlah analis masih merekomendasikan beli terhadap saham TLKM.

Laba TLKM Tertekan di Kuartal Pertama 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya

Bank Indonesia memastikan industri perbankan nasional dalam kondisi yang stabil meski suku bunga acuan kembali dinaikkan pada RDG April 2024. Meski demikian, data OJK menunjukkan adanya gejala pelemahan kinerja bank pada awal tahun ini.

Menakar Dampak Naiknya BI Rate pada Bisnis Bank

Tak hanya di dalam negeri, Medco juga bermanuver di beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Oman, Yaman, Meksiko, Libya, dan Tanzania, dengan aktif menanamkan investasinya di sejumlah proyek migas.