Investor dan Transaksi Meningkat, Sekuritas Berlomba Pupuk Laba

Perusahaan sekuritas menyiapkan strategi untuk mengoptimalkan potensi kenaikan kinerja seiring proyeksi perbaikan ekonomi dan peningkatan perdagangan di pasar modal.

Pandu Gumilar & Ika Fatma Ramadhansari

16 Sep 2021 - 13.44
A-
A+
Investor dan Transaksi Meningkat, Sekuritas Berlomba Pupuk Laba

Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/6/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis, JAKARTA —Peningkatan jumlah investor dan aktivitas transaksi di pasar modal yang kian pesat menjadi peluang besar bagi kalangan sekuritas untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka di masa mendatang. Seiring dengan itu, beberapa sekuritas bersiap dengan strategi matang.

PT Panin Sekuritas Tbk., (PANS) misalnya, menargetkan pangsa pasar perseroan bisa naik dari 3,5% saat ini menjadi 5% dari total transaksi di Bursa Efek Indonesia pada akhir 2021.

“Untuk mencapai target tersebut, perseroan secara aktif melakukan pendekatan kepada nasabah-nasabah baik yang baru maupun existing,” kata manajemen PANS dalam keterangan yang dikutip pada Rabu (15/9).

Selain itu, PANS juga akan menambah kantor cabang baru untuk menambah 32 kantor existing demi meningkatkan akses investor di berbagai daerah. Kontribusi nasabah ritel di PANS naik jadi 80% selama pandemi Covid-19, sedangkan kontribusi institusi pihak ketiga sekitar 15% dan institusi berelasi 5%.

Selama semester I/2021, PANS membukukan pendapatan dari kegiatan operasional sebesar Rp213,43 miliar. Jumlah itu naik dari posisi tahun sebelumnya Rp177,49 miliar.

Selain itu, perseroan juga membukukan pendapatan usaha Rp182,81 miliar, berbalik dari kondisi tahun sebelumnya yang rugi Rp4,06 miliar. Kenaikan ini didukung oleh komisi dari transaksi yang berjumlah Rp83,24 miliar.Setelah dikurangi dengan pajak dan beban lain-lain, PANS membukukan laba bersih Rp50,19 miliar.

Adapun, untuk unit bisnis asset management, PANS tengah melakukan proses due diligence dengan dua agen penjual reksa dana online. Kerja sama ini akan melengkapi PANS yang baru memiliki satu saluran penjualan online.

Unit bisnis asset management PANS mengelola dana nasabah ritel Rp2,99 triliun dan nasabah institusi Rp10,03 triliun per akhir Juni 2021.

Sementara itu, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. juga membidik kenaikan nasabah 20.000 atau menjadi 100.000 hingga akhir 2021.

Direktur Utama Trimegah Sekuritas Indonesia Stephanus Turangan berharap dengan pertumbuhan nasabah, nilai transaksi harian perseroan juga akan naik.

Untuk itu, TRIM akan me-relaunching sistem TRIMA sebagai upaya meningkatkan jumlah nasabah. Selain itu, TRIM mempermudah pembukaan akun serta menambah penetrasi pasar melalui marketing dan launch advertising.

Perseroan juga akan memperbesar ekosistem pengguna aplikasi TRIMA melalui kerja sama dengan perusahaan digital dan non-digital. Dia berharap melalui aplikasi tersebut nasabah bisa melakukan transaksi saham, reksa dana dan obligasi.

Direktur Trimegah Sekuritas Indonesia David Agus menambahkan perseroan cukup optimistis terkait prospek penjaminan emisi khususnya obligasi pada tahun ini. “Dari daya serap sebenarnya cukup tinggi bisa dilihat dari transaksi-transaksi yang telah dilakukan pada semester I/2021 terutama obligasi yang memiliki rating idAA.”

Menurutnya, tingkat suku bunga juga cukup menarik bagi perusahaan untuk melakukan fund raising dan likuiditas pasar yang cukup baik sehingga menunjukkan prospek positif bagi obligasi. Terkait mandat, lanjutnya, perseroan memiliki beberapa pada semester II/2021 dan akan terus aktif melakukan penjaminan emisi obligasi.

Pada semester I/2021, TRIM membukukan pendapatan usaha sebesar Rp234,67 miliar dengan laba usaha Rp32,72 miliar. Pos jasa kegiatan manajer investasi memberikan kontribusi pendapatan Rp71,57 miliar, naik 18,19% dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, pos pendapatan dividen dan bunga mengalami koreksi dari posisi Rp62,27 miliar menjadi Rp47,52 miliar. Adapun keuntungan perdagangan efek berkontribusi sebesar Rp37,61 miliar. Lalu jasa penjaminan emisi dan penjualan efek sebesar Rp12,56 miliar.

Di sisi lain, TRIM mencatatkan pertumbuhan beban usaha dari Rp154,65 miliar menjadi Rp162,17 miliar. Setelah dikurangi dengan pajak dan beban lain-lain, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp32,72 miliar, naik 791%.

Senada, PT Indo Premier Sekuritas atau IndoPremier mengaku tetap optimistis kinerja perusahaan akan naik di semester II/2021, melihat adanya penurunan kasus Covid-19.

Head of Marketing & Retail PT Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengungkapkan transaksi perdagangan perusahaan naik 120% secara year-on-year (YoY).

Hingga 31 Agustus 2021, transaksi perdagangan IndoPremier mencapai Rp256 triliun. Adapun, kinerja transaksi perdagangan selama semester I/2021 telah mencapai Rp196 triliun, naik 162% (YoY).

“Untuk semester II/2021 kita optimis kinerja perusahaan akan naik karena kasus Covid-19 yang terus menurun dan kebijakan percepatan program vaksinasi yang turut membantu pemulihan mobilitas dan ekonomi masyarakat,” ungkap Paramita, Rabu (15/9).

Dia menilai, banyaknya jumlah investor baru di masa pandemi juga perlu diimbangi dengan edukasi agar tidak ada investor maupun calon investor yang terjebak investasi bodong, terlilit masalah keuangan, dan terbatasnya pengetahuan akan investasi.

Paramita menjelaskan IndoPremier pada tahun ini fokus meningkatkan kualitas literasi investor maupun calon investor dengan kampanye #SemuaBisaInvestasi, sehingga banyak konten di beberapa media sosial perusahaan maupun event edukasi.

Selain itu, lanjut Paramita, perusahaan juga melaksanakan kelas-kelas eksklusif seperti IPOT Academy dan Premier Class kepada nasabah agar pembelajarannya lebih efektif.

Sedangkan untuk meningkatkan aktivitas transaksi, perusahaan ungkapnya secara rutin memberikan rekomendasi saham melalui berbagai kegiatan di platform media sosialnya.

“Tidak hanya itu, kami juga turut berkolaborasi dengan beberapa emiten unggulan melalui event EmiTalk agar nasabah mendapatkan insight yang lebih mendalam mengenai bisnis dan keuangan emiten secara langsung,” katanya.

EKSPANSI LUAR NEGERI

Beberapa perusahaan sekuritas juga terus memperluas ekspansi hingga ke luar negeri. Hal ini seperti yang dilakukan oleh PT BNI Sekuritas (BNIS).

Pada 8 September lalu, anak usaha BNIS yakni BNI Securities Pte. Ltd (BSPL) mengantongi izin operasi dari Monetary Authority of Singapore untuk menjalankan bisnis layanan pasar modal di Singapura.

Dengan adanya izin operasi BSPL tersebut, maka BNI Sekuritas dapat menjalankan kegiatan layanan pasar modalnya di Singapore baik pada bisnis fixed income brokerage, equity brokerage maupun underwriting melalui BSPL.

Selanjutnya BSPL akan fokus untuk membantu BNI Group dan nasabah BNI untuk mendapatkan akses ke investor global.

Dengan beroperasinya BSPL di Singapore, maka hal ini juga membuat semakin kokohnya posisi Bank BNI sebagai Bank berskala Global yang dapat memberikan layanan perbankan dan pasar modal.

Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas juga menyebutkan anak usaha di luar negeri ikut menjadi kontributor utama yang mendukung kinerja perseroan.

Pada semester I/2021, Mandiri Sekuritas (individual) mencetak laba bersih Rp94 miliar. Kenaikan ini antara lain ditopang oleh peningkatan pendapatan usaha Mandiri Sekuritas, terutama dari segmen bisnis ritel.

Selain itu, kenaikan pendapatan usaha juga didukung oleh kenaikan global bond melalui anak perusahaan yang beroperasi di Singapura, Mandiri Securities Pte. LTD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.