Investor Indonesia Kian Minati Produk Investasi Berkelanjutan

Laporan Global Investor Study 2022 dari Schroders menemukan bahwa 54 persen responden Indonesia tertarik masuk ke dana investasi berkelanjutan.

Jaffry Prabu Prakoso

10 Okt 2022 - 19.39
A-
A+
Investor Indonesia Kian Minati Produk Investasi Berkelanjutan

JAKARTA – Laporan Global Investor Study 2022 dari Schroders menyebutkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia untuk berinvestasi pada produk-produk dengan prinsip berkelanjutan mulai meningkat.

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa investor di Indonesia tertarik masuk pada dana investasi berkelanjutan karena alasan lingkungan.

Studi tahunan yang menyurvei lebih dari 23.000 orang di 33 lokasi global, termasuk Indonesia, tersebut menemukan bahwa 54 persen responden Indonesia tertarik masuk ke dana investasi berkelanjutan karena dampak lingkungan yang lebih luas.


Tangkapan layar Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kalimantan Utara akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia

Sementara itu, 58 persen responden juga mengatakan bahwa dana investasi berkelanjutan dinilai menarik karena prinsip-prinsip kemasyarakatannya. Di sisi lain, tingkat keuntungan atau return masih menjadi fokus utama investor Indonesia.

“Sebanyak 66 persen masyarakat masih mencari dana investasi yang berfokus pada return sekaligus mengintegrasikan faktor-faktor berkelanjutan,” demikian kutipan laporan tersebut yang dikutip akhir perkan ini.


Baca juga: Kesiapan Pengusaha Pemasok Batu Bara Patuhi Perpres EBT


Menyusul di belakangnya, 43 persen responden mencari produk investasi dengan karakteristik berkelanjutan, misalnya jejak karbon. Kemudian 33 persen responden memilih produk investasi yang berupaya memberi imbas positif bagi manusia dan/atau planet ini.

Laporan dari Schroders juga menyebutkan bahwa investor-investor Indonesia merasa penting untuk terlibat dengan perusahaan dalam isu seperti modal alam dan keragaman hayati.

Tiga masalah terpenting yang diharapkan responden Indonesia kepada para manajer investasi asing adalah terlibat dengan perusahaan pada bidang manajemen sumber daya manusia sebesar 76 persen. 

Kemudian disusul oleh modal alam dan keanekaragaman hayati sebesar 65 persen dan iklim 62 persen.


Baca juga: Inovasi Sinar Mas Land Dorong Green Mobility di Kawasan BSD City


Selanjutnya, para  investor Indonesia juga mencari personalisasi yang lebih besar dan edukasi ketika masuk ke produk berkelanjutan.

“Sebesar 54 persen responden mengatakan kemampuan untuk memilih produk yang sesuai dengan preferensi keberlanjutan menjadi faktor utama yang mendorong investor untuk meningkatkan investasi berkelanjutannya,” papar temuan tersebut.

Sementara itu, 48 persen responden mengatakan bahwa telah mendapatkan lebih banyak edukasi terkait investasi berkelanjutan.

Selanjutnya, 47 persen investor masuk ke jenis produk ini karena adanya data atau bukti terkait return investasi berkelanjutan yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk biasa.


Ilustrasi investor menganalisis pergerakan saham melalui laptop/Freepik.com. Studi Schroders: Investor Indonesia Kian Minati Produk Investasi Berkelanjutan


Adapun sebanyak 55 persen investor Indonesia mengatakan bahwa kurangnya transparansi dan data terkait dampak investasi menjadi faktor utama yang menghalangi peningkatan minat investasi berkelanjutan.

Sementara itu, 47 persen responden menyatakan bahwa definisi terkait investasi berkelanjutan dinilai belum jelas dan masih perlu disepakati bersama. Terakhir, 39 persen masyarakat masih khawatir terkait kinerja produk berkelanjutan. (Lorenzo Anugrah Mahardhika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.