IPO Bukalapak Dongkrak Transaksi Broker Sepanjang Agustus 2021

IPO Bukalapak pada Agustus 2021 lalu meningkatkan animo investor untuk melakukan transaksi di pasar saham. Alhasil, aktivitas transaksi broker pun meningkat sehingga mempertebal pundi-pundi komisi mereka.

Lorenzo Anugrah Mahardhika & Pandu Gumilar

2 Sep 2021 - 19.00
A-
A+
IPO Bukalapak Dongkrak Transaksi Broker Sepanjang Agustus 2021

Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis, JAKARTA — Nilai transaksi pialang atau broker saham sepanjang Agustus 2021 berhasil kembali meningkat seiring tingginya aktivitas transaksi di pasar. Kendati demikian, total transaksi broker belum mampu kembali menyaingi rekor transaksi sepanjang Januari 2021.

Berdasarkan data Bloomberg sebagaimana dikutip dari Bisnis.com, transaksi sepanjang Agustus 2021 mencapai Rp550,08 triliun, meningkat 14% dibandingkan dengan nilai transaksi bulan sebelumnya yang mencapai sekitar Rp483,36 triliun.

Meski demikian, nilai transaksi ini masih lebih rendah dibandingkan awal tahun ini, yang mana sepanjang Januari 2021 nilai transaksi broker menyentuh rekor Rp849,12 triliun dalam sebulan. Adapun, sepanjang Januari - Mei, nilai transaksi pialang saham mencatatkan penurunan.

Tren tersebut kemudian terpatahkan pada Juni 2021 setelah pialang saham membukukan nilai transaksi Rp510,51 triliun sebelum kembali menurun pada Juli 2021 di angka Rp483,36 triliun.

Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas menjadi juara bertahan di posisi pertama sebagai sekuritas dengan transaksi bulanan tertinggi dengan total nilai transaksi Rp59,93 triliun.

Sekuritas asal Korea Selatan ini paling banyak mentransaksikan BUKA dengan total transaksi Rp3,07 triliun, BABP sebanyak Rp2,92 triliun, dan BBYB sebanyak Rp2,92 triliun.

Selanjutnya, di posisi kedua ada Mandiri Sekuritas dengan nilai transaksi Rp37,81 triliun. Sekuritas berkode CC ini mencatatkan pertumbuhan nilai transaksi sebesar 33% dari posisi Rp28,39 triliun pada Juli lalu.

Mandiri Sekuritas berturut-turut paling banyak mentransaksikan ARTO, BUKA, dan BBYB dengan total nilai transaksi masing-masing Rp3,67 triliun, Rp2,19 triliun, dan Rp1,83 triliun.

Di posisi ketiga ada Indo Premier Sekuritas dengan nilai transaksi Rp33,31 triliun sepanjang Agustus, mengalami kenaikan 23% dari Rp27,05 triliun sepanjang Juli.

Sekuritas berkode PD ini terpantau paling banyak mentransaksikan HEAL Rp1,94 triliun, kemudian BUKA Rp1,94 triliun, dan BBYB senilai Rp1,63 triliun.

Head of Marketing & Retail Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengatakan, salah satu sentimen positif yang mendukung kenaikan jumlah transaksi pada bulan lalu adalah aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Hal ini membuat gairah pelaku pasar di Indonesia menjadi cukup tinggi.

“Kondisi market bulan lalu memang sedang bagus. Total transaksi saham BUKA di bulan Agustus sekitar Rp1,94 triliun atau 6% dari total transaksi,” katanya saat dihubungi pada Kamis (2/9).

Paramita mengaku optimistis dapat kembali mencatatkan pertumbuhan transaksi saham pada September 2021. Salah satu sentimen pendukungnya adalah seperti pelonggaran aktivitas ekonomi seiring turunnya kasus baru. Hal tersebut turut ditopang dengan tingkat vaksinasi yang terus meningkat.

Selain itu, kepastian tentang tapering yang akan dilakukan the Fed juga diprediksi akan meningkatkan minat investor untuk bertransaksi. Kepastian tersebut meliputi kabar bahwa tapering tidak akan diikuti oleh kenaikan suku bunga acuan.

“Berlanjutnya kenaikan harga komoditas yang berdampak positif terhadap perekonomian juga akan mendukung gairah di pasar saham,” tambahnya.

Selain itu, banyaknya aksi IPO di Bursa Efek Indonesia pada bulan ini juga berpotensi mengerek naik nilai transaksi saham. Paramita menuturkan, saham-saham emiten baru ini umumnya menjadi peluang tersendiri bagi para investor yang khusus mencari saham IPO atau IPO hunter.

“Banyaknya perusahaan baru yang melantai di bursa bulan September ini bisa jadi menambah minat para investor retail untuk mentransaksikannya,” lanjutnya,

Guna meningkatkan nilai transaksi saham, Indo Premier Sekuritas telah menyiapkan sejumlah strategi salah satunya adalah memberikan program edukasi kepada para investor. Program ini merupakan bentuk aktivasi baik kepada investor baru maupun existing.

“Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kepercayaan diri investor dalam bertransaksi di pasar modal,” pungkasnya.

Presiden Direktur BCA Sekuritas Mardy Sutanto mengatakan saat ini ada banyak variabel ketidakpastian yang bersifat multi-dimensi, terutama pada bidang kesehatan dan daya dorong ekonomi.

Meski demikian, Mardy melihat ada banyak katalis positif yang bisa mendorong pertumbuhan transaksi. Menurutnya pasar domestik cukup menarik dari sisi imbal hasil dibandingkan dengan instrumen sejenis di Amerika.

Oleh sebab itu, masih cukup menarik bagi investor asing untuk menanamkan modal finansialnya di pasar modal Indonesia.

"Lalu rights Issue BBRI yang secara tunai senilai Rp41 triliun akan menjadi salah satu daya tarik investor domestik dan asing untuk tetap aktif berinvestasi dipasar modal kita," katanya.

PROSPEK SEPTEMBER

Di samping itu, lanjutnya, cukup banyak emiten LQ-45 yang masih menarik dari sisi valuasi karena berada di bawah nilai wajar. Adapun, kebijaksanaan pemerintah dalam PPKM dan program vaksinasi yang masif, telah terbukti berhasil untuk terus menurunkan tingkat penularan Covid di masyarakat.

Menurutnya hal ini akan membuat langkah langkah strategis pemerintah untuk economic recovery akan menjadi lebih baik lagi. "Berbagai katalis positif ini kita optimis dan harapkan agar bulan September [transaksi broker] akan lebih baik lagi," katanya. 

Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada mengatakan, tren kenaikan nilai transaksi saham merupakan hal yang positif. Apalagi, hal ini terjadi ditengah kondisi pandemi yang masih berlangsung.

Menurutnya, kenaikan nilai transaksi salah satunya ditopang oleh pelonggaran PPKM di wilayah Jawa dan Bali yang meningkatkan mobilitas ekonomi. Hal ini turut meningkatkan gairah pelaku pasar dan investor dalam bertransaksi.

“Kebanyakan sentimen ini marak di sektor industri farmasi, bank, dan teknologi. Sehingga, pelaku pasar memanfaatkan kondisi tersebut untuk banyak melakukan transaksi di saham-saham ini,” jelasnya.

Reza menuturkan, prospek pertumbuhan nilai transaksi pada bulan September masih cukup terbuka. Secara historis, pergerakan IHSG di bulan September seharusnya bisa lebih baik dari pergerakan di bulan Agustus.

“Seharusnya, nilai transaksi juga berpeluang naik,” katanya.

Menurutnya, dengan asumsi pemulihan ekonomi terus berjalan dan isu kenaikan suku bunga the Fed mulai mereda, maka potensi pertumbuhan nilai transaksi saham pada September 2021 akan semakin terbuka. Apalagi, pemerintah terus menggalakkan program vaksinasi kepada masyarakat untuk menggenjot perekonomian.

“Tetapi, kita juga masih perlu melihat sentimen-sentimen lain yang mungkin akan muncul di pasar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.