IPO Inalum & Langkah Strategis Kementerian BUMN di Lini Tambang

Holding BUMN Tambang MIND.ID akan dipisahkan dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), sehingga hasil akhirnya akan menjadikan MIND.ID sebagai holding pertambangan yang memiliki 100% saham Inalum.

Rinaldi Mohammad Azka

27 Sep 2021 - 21.29
A-
A+
IPO Inalum & Langkah Strategis Kementerian BUMN di Lini Tambang

Kegiatan operasional pertambangan anggota MIND ID./mind.id

Bisnis, JAKARTA — Kementerian BUMN bakal melakukan aksi korporasi menarik bagi holding BUMN pertambangan. Pemerintah akan memisahkan antara MIND.ID selaku holding BUMN tambang dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, lalu mendorong Inalum untuk go public.

Pemisahan ini akan menjadikan MIND.ID sebagai holding pertambangan yang miliki 100% saham Inalum. Sementara itu, IPO Inalum sendiri akan menjadi akhir dari puasa berkepanjangan initial public offering (IPO) BUMN di pasar modal Indonesia.

Direktur Layanan Strategis MIND.ID Ogi Prastomiyono mengungkapkan Inalum sesuai PP No.47/2017 ditetapkan sebagai holding BUMN tambang setelah pemerintah mengalihkan kepemilikannya atas saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan juga PT Timah Tbk. (TINS) kepada Inalum.

Sejak saat itu, Inalum menjalankan dua fungsi yakni fungsi operator dan fungsi holding. Oleh karena itu, kini pemerintah memandang kedua fungsi tersebut perlu dipisahkan.

"Inalum melakukan dua fungsi, fungsi operating dan fungsi holding. Pada proses holdingisasi BUMN lain, seperti pupuk dan semen, dipisahkan akhirnya fungsi holding dan operating," urainya dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, Senin (27/9).

Demikian juga dengan Inalum, perseroan akan memisahkan fungsi holding dengan fungsi operating. Dengan demikian, MIND.ID akan menjadi holding strategis dan menjadi bentuk akhir dari rencana holdingisasi sejak 2017.

Setelah pemisahan, MIND.ID sebagai strategic holding masih tetap dimiliki 100% oleh pemerintah Indonesia. Anak usahanya, ANTM dimiliki 65%, PTBA dimiliki 65,9%, Inalum 100%, Timah sebesar 65%, Freeport sebesar 51,2%.

Struktur holding bisa lebih efisien dalam pelaksanaan fungsi aspek legal, corporate finance, pelayanan jasa, dan lain-lain. Adapun, MIND.ID dapat memiliki anak perusahaan lainnya.

MIND.ID sudah membangun MIND.ID trading, memiliki 25% Indonesia Battery Corporation, dan 20% PT Vale Indonesia Tbk.

Pabrik peleburan PT Inalum (Persero)./inalum.id

"Saat ini menteri BUMN secara prinsip meminta memproses lebih lanjut. Menteri BUMN sudah mengajukan surat kepada Menteri Keuangan untuk izin prakarsa penyusunan PP dan KMK terkait aspek pemisahan ini," urainya.

Dia menyebut ada tiga manfaat utama dari pemisahan antara strategic holding dan operating holding. Pertama, clean and clear strategic holding, kedua sustainability, dan ketiga penciptaan peluang pendanaan.

"Manfaatnya aspek governance dan kesinambungan. MIND.ID sebagai holding baru tidak punya liabilitas, dan potensi liabilitas yang terjadi di anak usaha. Namun, sebagai strategic holding bisa berkembang sesuai tuntutan, bisa berkembang kuasai cadangan strategis dan hilirisasi," paparnya.

LANGKAH IPO

Bagi Inalum, pemisahan holding dan operator ini memungkinkan perseroan melakukan IPO dengan performa yang sudah dilakukan sejak menjadi BUMN pada 2014. Inalum telah menunjukkan kinerja menjadi lebih baik setelah sebelumnya diisi oleh PMA.

"Sehingga bisa disiapkan jadi public company seperti ANTM, PTBA, dan TINS atau anak usaha lainnya. Nanti kami atur dan laporkan proses itu lebih lanjut," katanya.

Direktur Utama MIND.ID Orias Petrus Moedak menjelaskan  aksi korporasi ini masuk aksi pemegang saham pengendali yakni Menteri BUMN.

"Proses pemisahan MIND.ID dan Inalum operating sudah di Kemenkeu, dan surat dari Menteri BUMN ke Menkeu dan dalam proses penerbitan PP terkait ini. Kalau pemisahan bisa tahun ini atau awal tahun depan, diharapkan IPO bisa di akhir 2022," ungkapnya.

Ogi Prastomiyono menjelaskan Inalum sebagai operator tambang khususnya penghasil aluminium tengah fokus mengerjakan proyek Alumina di Kalimantan barat.

"Jadi, kami juga akan dan sedang membangun alumina project untuk produksi alumina, ini bahan baku aluminium. Selama ini, alumina diimpor 100% dari luar negeri. Kalau punya ini dan dari bauksit yang ada bisa tingkatkan kapasitas kami produksi aluminium," paparnya.

Dia melanjutkan terkait rencana IPO Inalum sebagai operator tambang masih dalam proses due diligence memperhatikan aspek keuangan, hukum, dan upaya agar pelepasan saham ke publik ini dapat menarik minat investor.

Lebih lanjut, Ogi menegaskan MIND.ID belum menentukan porsi saham yang akan dijual. Namun, IPO ini secara umum untuk pendanaan mendukung strategi pengolahan bauksit menjadi alumina dan aluminium.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.