IPO Pemasok Komponen Astra, Isra Presisi (ISAP) Kebanjiran Order

Penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) mencatat kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 11,08 kali.

Emanuel Berkah Caesario

8 Des 2022 - 19.21
A-
A+
IPO Pemasok Komponen Astra, Isra Presisi (ISAP) Kebanjiran Order

Pekerja beraktivitas di pabrik PT Isra Presisi Indonesia Tbk. (ISAP). Sumber: Istimewa

Bisnis, JAKARTA — Minat investor terhadap penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT Isra Presisi Indonesia Tbk. (ISAP) sangat tinggi, terlihat dari tingkat kelebihan permintaan atau oversubscribe yang mencapai hingga 11,08 kali.

Direktur Utama Isra Presisi Indonesia, Asrullah, mengatakan bahwa perseroan telah melaksanakan proses IPO pada 1-7 Desember 2022. Menurutnya, tingginya minat investor dalam IPO perusahaan tersebut ditopang oleh prospek bisnis Isra Presisi yang menjanjikan.

Perusahaan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam 3 tahun terakhir dan terbukti mampu berekspansi di era pandemi, di saat perusahaan lain mengalami kesulitan.

“Tahun 2022 kebanjiran order baik pesanan dari pelanggan komponen otomotif, nonotomotif, maupun alat berat, bahkan sudah masuk ke komponen elektronik," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (8/12).

Calon emiten yang menjadi pemasok komponen otomotif untuk Grup Astra ini melepas sebanyak 1,5 miliar saham atau setara 37,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan harga penawaran sebesar Rp96 per sahamnya. Dengan demikian, total dana hasil IPO yang diraih mencapai Rp144 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar Rp35 miliar sebagai modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil aftermarket (body kit, cover handle, garnish list Toyota, Daihatsu, Suzuki) dan aksesoris motor aftermarket yang dikerjakan di PT Cakrawala Maju Sejahtera.

Selain itu, sebesar Rp34,5 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture aksesoris mobil aftermarket (body kit, cover handle, garnish list Honda, Suzuki) dan aksesoris motor aftermarket yang dikerjakan di PT Milenium Multiguna Mandiri.

Suasana di pabrik PT Isra Presisi Indonesia Tbk. (ISAP). Sumber: Istimewa.

Kemudian, senilai Rp34,9 miliar akan digunakan sebagai modal kerja dalam pembuatan mould, dies, checking fixture produk aksesoris mobil aftermarket (wiper, karpet mobil, body kit, cover handle, garnish list Nissan, Mitsubishi) dan aksesoris motor aftermarket yang dikerjakan di PT Aristo Satria Mandiri Indonesia.

Adapun sebesar Rp35,6 miliar akan digunakan untuk modal kerja dalam pembuatan ball screw, bearing spindle, arbor BT 50, arbor BT40, cutting tools, conrod screw yang dikerjakan di PT Techno Shouko Indonesia. Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja operasional perseroan yaitu pembelian bahan baku, bahan pembantu, listrik dan pembayaran gaji karyawan.

Secara bersamaan, ISAP juga menerbitkan sebanyak 750 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau setara 29,76 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp10 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp125.

Waran dapat ditebus setelah 6 bulan sejak efek dimaksud diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 9 Juni 2023 sampai dengan 9 Desember 2027. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya senilai Rp93,75 miliar.

Direktur Isra Presisi Indonesia, Imam Hozali, menambahkan bahwa dengan menyandang status sebagai perusahaan terbuka akan menjadikan perseroan untuk selalu menerapkan prinsip good corporate governance (GCG) dalam setiap langkah yang diambil.

"Diharapkan dengan menjadi perusahaan terbuka, perseroan dapat memanfaatkan kesempatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar yang tentunya dengan dukungan masyarakat sebagai salah satu pemegang saham," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.