Bisnis, JAKARTA - Peresmian Light Rail Transit (LRT) Jabodebek pada Senin (28/8/2023) belum sepenuhnya menyelesaikan permasalahan kemacetan di DKI Jakarta. Persoalan berliku masih menanti penyelesaian guna memikat minat masyarakat menggunakan transportasi publik.
Keberadaan LRT menambah daftar transportasi umum di Ibu Kota. Sebut saja TransJakarta, MikroTrans, Kereta Rel Listrik (KRL), Moda Raya Transportasi (MRT) Jakarta dan LRT Jakarta. Belum lagi moda lawas semisal mikrolet dan sejenis. Ditambah lagi moda transportasi roda dua maupun empat berbasis daring.
Seluruh jenis transportasi publik itu menjadi penyambung antara Ibu Kota dan kota satelit di Bogor, Depok, Tangerang hingga Bekasi. Namun, faktanya, kemacetan masih terus terjadi di DKI. Apa masalahnya?
Data Kementerian Perhubungan mendapati masyarakat di kota besar seperti Jakarta, Bandung, maupun Medan mengandalkan kendaraan umum untuk beraktivitas masih di bawah 20 persen. Persentase ini cukup menimbulkan gap dibandingkan dengan Singapura dan Tokyo sebesar 50 persen.