Jalur Profitabilitas SMGR

Emiten holding semen BUMN, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) melanjutkan jalur menuju profitabilitas seiring dengan normalisasi harga batu bara. Dengan begitu, beban produksinya dapat ditekan dan efisiensi menumbuhkan laba bersihnya.

Rinaldi Azka

20 Jun 2023 - 21.03
A-
A+
Jalur Profitabilitas SMGR

Karyawan memandu kapal semen curah yang akan bersandar di dermaga Packing Plant Banjarmasin yang dikelola PT Semen Indonesia, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (11122018)./Bisnis/Wahyu Darmawan

Bisnis, JAKARTA - Industri semen kian bergerak ke arah fundamental yang baik seiring harga komoditas batu bara sebagai bahan bakarnya menuju normalisasi, persaingan pemasaran pun menjadi penentu utama dalam meraih kinerja maksimal PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR).

Corporate Secretary Semen Indonesia, Vita Mahreyni menerangkan selalu memastikan kualitas produk Semen Gresik tetap terjaga kualitasnya melalui perpanjangan SNI secara rutin dan pengecekan performa setiap bulan, dan telah meraih sertifikat Green Label yang membuktikan Semen Gresik merupakan produk ramah lingkungan. 

Upaya memperkuat relasi dan engagement dengan konsumen juga terus dilakukan melalui beragam program dan aktivitas, seperti branding toko pareto, program promosi bagi pemilik toko yang berbelanja Semen Gresik, Komunitas Tukang Semen Gresik, aktivasi di media sosial Semen Gresik dan Jago Bangunan, pelatihan komunitas konstruksi SMGR, dan beasiswa untuk anak tukang.

“Hadir lebih dekat dengan pelanggan, SMGR juga memberikan kemudahan akses melalui platform digital untuk pembelian produk Semen Gresik melalui SIG Official Store di Tokopedia dan aplikasi AksesToko. SMGR juga menghadirkan solusi satu atap untuk kebutuhan konstruksi rumah, mulai dari pembelian desain dengan arsitek, pembangunan atau renovasi rumah, pendampingan proyek konstruksi, hingga solusi pembiayaan yang dapat diakses melalui SobatBangun.com,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Di masyarakat, brand Semen Gresik pun dinobatkan sebagai semen kualitas premium yang menjadi pemimpin pasar. 

“SMGR secara rutin melakukan survei untuk mengukur seberapa baik persepsi konsumen terhadap brand-brand yang dikelola oleh Perusahaan, salah satunya Semen Gresik. Hasil survei pada 2022 lalu memperlihatkan bahwa Semen Gresik memiliki ekuitas dan kinerja sangat baik,” kata Vita.

Keberhasilan SMGR dalam branding campaign merek Semen Gresik sebagai produk bahan bangunan unggulan pilihan masyarakat Indonesia, mendapat pengakuan dengan diraihnya penghargaan The Most Promising Company In Branding Campaign peringkat Silver Winner kategori Perusahaan BUMN pada ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2023.

Penghargaan diserahkan oleh Deputy Chairman MCorp, Taufik kepada General Manager of Product Management SIG, Sasha Media di Grand Atrium Kota Kasablanka, Jakarta, pada Rabu (14/06/2023), dalam rangkaian kegiatan The 11th Annual Jakarta Marketing Week yang digelar oleh MarkPlus, Inc.

Selain Semen Gresik, ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Awards 2023 juga memberikan penghargaan Dewi BUMN 2023 kepada Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada direktur perempuan di perusahaan BUMN yang dinilai mampu berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan. 

Baca Juga : Surat Utang Perusahaan Pembiayaan Jatuh Tempo Rp16,66 Triliun

BUMN Entrepreneurial Marketing Awards merupakan ajang apresiasi bagi perusahaan BUMN, anak perusahaan BUMN, dan BUMD, baik secara korporasi maupun individual, yang menekankan kreativitas, inovasi, dan prinsip kewirausahaan dalam meningkatkan daya saing di era new normal dan post normal. 

"Penghargaan ini merupakan apresiasi atas keberhasilan branding campaign yang dilakukan oleh SIG, sehingga Semen Gresik menjadi produk bahan bangunan yang paling disukai dan paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk kebutuhan pembangunan atau renovasi bangunan," tambahnya.

Dia menambahkan, tahun ini SMGR akan menangkap peluang industri bahan bangunan, khususnya semen, baik di segmen semen kantong maupun semen curah, meskipun masih terdapat situasi kelebihan pasokan.  

“Untuk semen kantong, pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1 persen per tahun akan menjadi pendorong permintaan fasilitas perumahan dalam jangka panjang. Terlebih lagi angka backlog perumahan telah mencapai lebih dari 12 juta unit pada 2022,” imbuhnya. 

Sementara, pertumbuhan di segmen semen curah akan didorong oleh program-program pembangunan infrastruktur yang terus dilanjutkan pemerintah, salah satunya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Baca Juga : Prospek GOTO Cs & Adanya Sinyal Penguatan Indeks Saham Teknologi

Kinerja Q1/2023

SMGR mencatatkan kinerja ciamik dengan adanya pertumbuhan laba 11,05 persen dan pendapatan 4,45 persen per kuartal I/2023. 

Vita mengatakan tumbuhnya kinerja keuangan perseroan tidak lepas dari strategi yang diterapkan kala permintaan pasar sedang mengalami kontraksi disertai tingginya biaya komoditas. 

SMGR melakukan pengelolaan permintaan pasar pada level mikro dengan menyesuaikan karakteristik setiap daerah yang dilayani. Hal ini juga didukung oleh optimalisasi jaringan distribusi serta pengelolaan pelanggan. 

”Kinerja positif yang dicatatkan SIG pada kuartal I tahun 2023 menunjukkan keberhasilan strategi bisnis yang diterapkan oleh perusahaan,” kata Vita dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (4/5/2023). 

Selain itu, SMGR juga telah mengamankan pasokan batu bara dengan harga pasar domestik (DMO) sehingga mampu mengendalikan pos pembiayaan. Upaya ini juga dilakukan dengan pemanfaatan energi alternatif dari limbah industri, serta pemanfaatan teknologi surya.


Peningkatan laba juga disebut tak lepas dari keberhasilan dalam menekan beban operasional yang ditopang oleh beban penjualan. Selain itu, beban keuangan juga terkendali berkat adanya pengelolaan arus kas yang optimal. 

Mengarungi 2023, SMGR melihat industri bangunan masih menjanjikan baik untuk segmen kantong maupun segmen curah meski terjadi kelebihan pasokan. 

Tumbuhnya penduduk Indonesia sekitar 1 persen per tahun disebut dapat mendorong permintaan fasilitas rumah dalam jangka panjang yang dapat mendongkrak penjualan semen kantong. 

Selain itu, pertumbuhan semen curah juga akan terdorong pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023, SMGR mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,95 triliun pada tiga bulan pertama 2023. Pendapatan ini naik 4,45 persen dari Rp8,55 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY). 

Baca Juga : Prospek Bisnis & Saham PANI, Kendaraan Baru Agung Sedayu Group

Secara rinci, pendapatan untuk pihak ketiga mencapai Rp8,43 triliun atau naik 4,7 persen, dan pihak berelasi sebesar Rp504,65 miliar atau naik 0,49 persen. 

Adapun pendapatan kepada pihak ketiga terdiri dari segmen semen sebesar Rp6,74 triliun, terak Rp890,43 miliar, beton jadi dan siap pakai Rp419,21 miliar, bahan bangunan non-semen Rp157 miliar, persewaan tanah Rp17,06 miliar, kantong semen Rp8,54 miliar, dan lain-lain Rp191,97 miliar. 

Meningkatnya pendapatan SMGR diikuti oleh meningkatnya beban pokok pendapatan 6,3 persen dari Rp6,1 triliun menjadi Rp6.48 triliun hingga kuartal I/2023. 

SMGR mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp561,61 miliar. Laba ini naik 11,05 persen dari Rp505,69 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Adapun hingga akhir Maret 2023, SMGR mencatatkan jumlah aset senilai Rp80,96 triliun. Jumlah aset tersebut turun dari Rp82,96 triliun dibandingkan akhir Desember 2022. 

Baca Juga : Melecut Industri Smelter Terintegrasi demi Indonesia Naik Kelas

Total liabilitas SMGR mencapai Rp30,81 triliun per 31 Maret 2023. Angka ini turun dari Rp33,27 triliun per 31 Desember 2022. 

Sementara itu, jumlah ekuitas SMGR mencapai Rp47,74 triliun sampai kuartal I/2023. Ekuitas tersebut naik dari Rp47,23 triliun dibandingkan akhir 2022. 

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir periode terjadi peningkatan 88,37 persen dari Rp3 triliun menjadi Rp5,69 triliun.

Berbekal pengalaman lebih dari 100 tahun, SIG atau SMGR menjadi holding BUMN semen menyatukan enam anak usaha produsen semen yaitu, PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, PT Semen Baturaja Tbk dan Thang Long Cement Company, Vietnam. 

Baca Juga : Pertamina Ramps Up Oil Production in Rokan Block

Rekomendasi

Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan kinerja emiten sektor semen seperti SMGR, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) akan bertumbuh seiring adanya normalisasi harga batu bara yang menurunkan biaya operasional.

Analis Mirae Asset Sekuritas Emma A. Fauni mengatakan hambatan untuk pertumbuhan industri semen sudah berlalu dengan adanya normalisasi harga batu bara dan moratorium dari pemerintah untuk industri semen.

“Earnings bertambah bukan karena pertambahan permintaan, tetapi karena penurunan harga batu bara yang menyebabkan penurunan cost,” dalam acara Media Day Cementing Positive Pathway for Indonesia: Cement Industry Outlook di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Adanya moratorium tersebut akan membuat penambahan produksi semen secara nasional akan lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, dia menyebut hal ini tidak akan mengurangi kelebihan pasokan dan lebih untuk meningkatkan utilisasi pabrik.

Dia mengatakan sejauh ini SMGR telah mengamankan 100 persen dari kuota batu bara dengan harga Domestic Market Obligation (DMO) US$90 per ton sehingga pertumbuhan labanya tidak akan maksimal.

Baca Juga : RI Buktikan Daya Tariknya Makin Memikat Investor

Akan tetapi, SMGR memiliki kapasitas produksi terbesar dengan mencapai 42 persen dari kapasitas nasional. Sementara pangsa pasar SMGR mencapai 49 persen dari pangsa pasar nasional.

Selain itu, SMGR juga memiliki portofolio yang terdiversifikasi dengan adanya pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk yang disediakan SMGR juga bervariasi ditambah dengan adanya konsolidasi dari SMCB dan SMBR.

“Kita juga suka dengan upaya deleveraging yang dilakukan SMGR selama beberapa tahun ini untuk menurunkan biaya keuangan,” katanya.

Dia memperkirakan pendapatan INTP akan tumbuh 7,2 persen menjadi Rp39 triliun pada 2023. Sementara untuk laba diperkirakan tumbuh 27,27 persen menjadi Rp3,01 triliun.

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham SMGR dengan target harga Rp8.500 per saham.

Baca Juga : LPS: Premi Restrukturisasi Tak Akan Bebani Kinerja Perbankan

Berbeda dengan INTP yang baru memasang target mengamankan 75 persen batubara dengan harga DMO sehingga berpotensi memperoleh pertumbuhan laba yang lebih besar berkat efisiensi.

Pangsa pasar dari INTP memang hanya sepertiga dari pangsa pasar SMGR, tetapi INTP mampu mencatatkan kinerja yang lebih efisien dengan return on equity (ROE) mencapai 12,3 persen, dan net margin 13,7 persen.

Capaian tersebut lebih tinggi dari SMGR yang mencatatkan ROE 6 persen, dan net margin 7,7 persen.

INTP juga secara konsisten dapat menjaga posisi arus kas bersihnya lantaran tidak memiliki utang berbunga sehingga beban keuangan menjadi lebih ringan.

Pendapatan INTP diperkirakan tumbuh 9,82 persen menjadi Rp17,93 triliun pada 2023. Kemudian laba diperkirakan tumbuh 33,17 persen menjadi Rp2,45 triliun. Saham INTP mendapatkan rekomendasi buy dengan target harga Rp14.000 per saham.(Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra)

Baca Juga : Menyusutnya Tren Investasi Asuransi Jiwa ke Efek Aset Beragun

____

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Rinaldi Azka
Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.