Bisnis, JAKARTA – Pembangunan ruas Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) terus dikebut. Membangun jalan tol memang bukan perkara yang mudah. Butuh pendanaan yang besar dan juga perusahaan yang sehat untuk bisa terus membangun jalan tol.
Adapun salah satu cara agar BUMN Karya bisa membangun ruas jalan tol yakni dengan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN). PT Hutama Karya (Persero) akan mendapatkan suntikan dana PMN sebesar Rp 28,84 triliun di tahun 2023 mendatang. Angka ini lebih rendah dari PMN yang diajukan sebelumnya.
Sebelumnya, pada 15 Juni 2022, Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo menjelaskan PMN terbesar akan disalurkan ke PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp30,56 triliun di tahun depan yang dipakai membangun lanjutan JTTS. Nilai PMN Hutama Karya ini lebih rendah dibandingkan pengajuan awal yang sebesar Rp36,78 triliun.
Direktur Utama PT Hutama Karya, Budi Harto mengatakan alokasi PMN senilai Rp28,84 triliun tersebut akan digunakan untuk kembali melanjutkan proyek JTTS sehingga dapat tersambung hingga 1.250 kilometer pada 2024.
Menurutnya pembangunan JTTS sangat layak dari segi ekonomi karena akan menghubungkan pusat-pusat perekonomian di Sumatera. Namun demikian, secara pendanaan masih butuh intervensi dari pemerintah dan telah dilakukan melalui dana PNM.
“Hutama Karya diberikan tugas khusus dari pemerintah untuk menangani pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dan sudah berjalan dari tahun 2015,” ujarnya, Kamis (29/9/2022).