Bisnis, JAKARTA - Mimpi pemerintah untuk mencapai target swasembada gula konsumsi pada 2024 tidak terlihat kemajuannya. Kebutuhan gula konsumsi maupun industri hingga kini masih bergantung dari impor.
Kementerian Perdagangan mencatat kebutuhan konsumsi gula pasir pada 2021 sebesar 2,8 juta ton. Bila ditambah dengan kebutuhan industri, maka total konsumsi dalam domestik mencapai 5,8 juta ton. Jumlah ini berbanding terbalik dengan produksi dalam negeri hanya 2,18 juta ton.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa RI mengalami kekurangan gula hingga 3,6 juta ton dalam satu tahun. 600.000 ton di antaranya digunakan untuk konsumsi. Sisanya untuk kebutuhan di industri makanan dan minuman. Lubang ini masih bergantung dari produksi negara eksportir.
Melihat jarak kebutuhan dan produksi ini, maka dapat ditebak bahwa mimpi swasembada masih jauh panggang dari api.