Jelajah BUMN 2023; Melihat Taji ASDP Memoles Pelabuhan Merak

Pelabuhan Merak tengah disulap agar lebih tertata. Progres dari revitalisasi dan renovasi infrastruktur pelabuhan kini sudah terlihat dan dapat digunakan oleh penumpang.

Jaffry Prabu Prakoso

8 Jul 2023 - 07.04
A-
A+
Jelajah BUMN 2023; Melihat Taji ASDP Memoles Pelabuhan Merak

Foto udara aktivitas di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (4/7/2023). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis, CILEGON – Sore itu seorang pria paruh baya duduk di ruang tunggu dermaga eksekutif I Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Dia menunggu kapal feri yang dijadwalkan tiba tidak lama lagi untuk mengantarkannya ke sanak saudara yang sudah tak ditemui sejak pertengahan 2020. 

Sambil menunggu Ferry, Yatiman (47) bercerita bahwa anaknya bersekolah di Lampung. Kendati demikian, dia mengaku sudah lama tidak menghabiskan banyak waktu untuk menyeberang antarpulau guna menemui anaknya. 

Apalagi, saat itu perjalanan menggunakan transportasi umum cukup dibatasi lantaran pandemi Covid-19. Baru setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Indonesia resmi memasuki endemi dan status kedaruratan Covid-19 dicabut, perjalanan dengan transportasi umum berjalan seperti biasa. 

Yatiman mengaku sedikit kaget saat tiba di Pelabuhan Merak. Selain hari itu merupakan pertama kali dia menyambangi Merak, tampilan pelabuhan yang melayani lintas penyeberangan tersibuk di Indonesia itu dinilai sangat berbeda. 

Dia mengaku kesan terakhir yang dimilikinya terhadap Merak cukup berbeda. Pria itu mengingat bahwa dulu dia harus mencari-cari tempat untuk beristirahat di pelabuhan sebelum bisa memasuki ferry. Biasanya, dia tiba di pelabuhan pada waktu magrib dan baru naik kapal pada tengah malam.

Baca juga: Jelajah BUMN 2023; Persiapan ASDP Optimalisasi Dermaga di Merak

Yatiman menyebut kini bus menurunkannya di terminal dan langsung diarahkan ke loket untuk check-in. Kemudian, dia diarahkan untuk naik tangga ke atas untuk menuju ruang tunggu dermaga. 

"Jadi tidak bingung mau istirahat di mana. Kalau sebelumnya kan bingung. Biasanya saya di istirahat di masjid lalu jam 12 malam naik kapal," terangnya kepada Tim Jelajah BUMN Bisnis Indonesia 2023 beberapa waktu lalu, di ruang tunggu dermaga eksekutif I Pelabuhan Merak. 

Pelabuhan yang melayani lintas Merak-Bakauheni, atau salah satu lintas penyeberangan tersibuk di Tanah Air itu kini tengah disulap agar lebih tertata. Progres dari revitalisasi dan renovasi infrastruktur pelabuhan kini sudah terlihat dan dapat digunakan oleh penumpang. 

Salah satu yang terlihat sejak kedatangan kendaraan penumpang di pintu masuk pelabuhan yakni jembatan penyeberangan orang (JPO) sepanjang 441 meter. JPO atau access bridge yang pertama kali beroperasi pada angkutan Lebaran 2023 itu menghubungkan dermaga eksekutif dan reguler yang ada di Pelabuhan Merak.

Usai JPO dioperasikan perdana pada awal tahun ini, para penumpang yang datang untuk menyeberang maupun ingin melanjutkan perjalanan jalur darat tak perlu berhamburan di jalan. 



Calon penumpang melintasi jembatan akses penghubung terminal eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (472023). BisnisEusebio Chrysnamurti.



Di sisi lain, access bridge berfungsi melengkapi Terminal Terpadu Merak yang dibangun pemerintah dengan konsep transit oriented development (TOD). Simpul transportasi itu diharapkan bisa mengintegrasikan berbagai moda transportasi mulai dari moda penyeberangan, angkutan jalan, hingga rel. 

Adanya jembatan penyeberangan dinilai turut menyulap rupa pelabuhan yang kerap memberi kesan semrawut. Apalagi, Merak merupakan pelabuhan yang melayani salah satu lintas penyeberangan antarpulau tersibuk di Indonesia yaitu Merak-Bakauheni. 

"Supaya ke depannya bisa mengubah wajah penyeberangan yang dulu terminal pelabuhan terkesan kriminalnya, kesemrawutannya, dan kekumuhannya, kami berusaha untuk menghilangkan itu," terang General Manager Cabang Utama Merak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Suharto kepada Tim Jelajah BUMN Bisnis Indonesia 2023, Rabu (5/7/2023). 

Penataan lingkungan pelabuhan tidak hanya dilakukan dengan access bridge. Para pedagang maupun tenant UMKM yang selama ini berada di sepanjang jalur bus atau angkutan darat di Pelabuhan Merak pun kini sudah ditata. 

Para pedagang dipusatkan di Terminal Terpadu Merak agar tak mengganggu laju angkutan penumpang dan barang yang sudah disediakan. 

Suharto lalu mengatakan bahwa perbaikan dan revitalisasi prasarana di Merak merupakan upaya simultan dan akan terus berjalan. 

Di bawah JPO, terlihat sudah tak ada lagi pedagang yang berada di pinggir jalan di mana kendaraan penumpang melaju. Secara bersamaan dengan perbaikan di sisi infrastruktur, ASDP turut menata para pedagang atau tenant yang berada di lingkungan pelabuhan. 

"Tenant sudah kita tawarkan kemarin, kebanyakan yang dianggap liar dan yang tidak terdaftar oleh kita sudah diberikan opsi untuk disiapkan tempat ada di Terminal Terpadu Merak dan terminal eksekutif," terang Suharto. 

Secara umum, ASDP memang tengah mendorong upaya peningkatan kapasitas penumpang salah satunya di Pelabuhan Merak. Biaya yang dikucurkan bahkan mencapai Rp27 miliar. Salah satunya yakni JPO antara dermaga eksekutif dan reguler. 

Tidak hanya itu, perseroan tengah menyiapkan dermaga eksekutif kedua. Penyiapan penambahan dermaga eksekutif sejalan dengan proyek semakin tingginya permintaan untuk transportasi penyeberangan Jawa-Sumatra.


Kapal Ferry bersiap mengangkut penumpang di Pelabuhan Merak, Banten. /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti


"Rencananya, ke depan pemerintah akan menyediakan dermaga eksekutif kedua. Ini secara infrastruktur sudah selesai dan siap digunakan yaitu rencananya di dermaga I yang direncakan untuk [dermaga] eksekutif kedua. Namun demikian, keputusannya itu ada di kementerian, kapan dimulainya kami masih menunggu pemerintah," kata Suharto.  

Selain membuka dermaga eksekutif kedua, ASDP tengah meningkatkan kapasitas dermaga pelabuhan reguler yang ada saat ini agar bisa melayani kapal dengan ukuran lebih besar. Untuk diketahui, saat ini dermaga reguler itu hanya bisa melayani kapal di bawah 5.000 gross register tons (GRT). 

Sementara itu, peningkatan kapasitas yang dilakukan agar bisa melayani kapal dengan ukuran lebih besar. 

"Dermaga reguler yang dulu hanya mampu menampung kapal di bawah 5.000 GRT, ini kita perkuat lagi untuk bisa berkapasitas lebih dari 10.000 GRT. Artinya kapal-kapal besar nanti bisa masuk dermaga 2," terang Suharto. 

Selain dermaga, ASDP turut membangun jalur dan area tunggu kendaraan menuju dermaga eksekutif 2 dan reguler guna mencegah adanya antrean ketika terjadinya kepadatan di pelabuhan. Sebagaimana JPO antara dermaga eksekutif-reguler, area dan jalur itu sudah dioperasikan sejak Angkutan Lebaran tahun ini. 

Tidak hanya itu, area penampungan kendaraan juga dibangun di selasar belakang terminal lama atau nonterpadu serta di kantor lama ASDP Cabang Merak. 

Dengan adanya penambahan jalur dan area tunggu, kapasitas kendaraan di Pelabuhan Merak ditargetkan bertambah dari awalnya 4.000 kendaraan menjadi hingga 5.500 kendaraan.

Di sisi lain, sistem pemesanan tiket Ferry secara online melalui aplikasi Ferizy dinilai telah membantu mengurangi antrean panjang di pelabuhan. Suharto menjelaskan bahwa dengan adanya Ferizy, maka tidak ada lagi pembelian tiket di tempat atau go show

Hal itu menyebabkan penumpang tidak perlu lagi menghampiri loket, selain untuk melakukan check-in dengan durasi hanya 4-5 detik. 

"Setelah adanya [pemesananan tiket] online ini memang sekarang sudah terencana per kuota per jamnya sudah jelas, dan itu penyebab tidak terjadinya antrean panjang di pelabuhan," ujarnya.

Suharto menyebut dengan pemesanan tiket secara daring, para penumpang datang ke pelabuhan sesuai dengan jadwal keberangkatan pada tiket mereka. 

Namun demikian, dia tidak menampik bahwa masih terdapat beberapa penumpang yang belum begitu paham terkait dengan penggunaan Ferizy. Menurutnya, masih ada penumpang yang tiba di pelabuhan jauh sebelum waktu minimal keberangkatannya. 

TRANSFORMASI

ASDP menilai segala upaya yang dilakukan itu sejalan dengan misi transformasi perseroan yang telah dilakukan beberapa tahun belakangan. Hasil transformasi itu kemudian tertangkap sejak 2022, ketika ASDP mencatat kenaikan dari sisi produksi, penerimaan, hingga setoran dividen ke negara.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mencatat bahwa kinerja positif pada 2022 berasal dari kontribusi kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial. 

"Kenaikan produksi penumpang kapal penyeberangan tidak terlepas dari transformasi termasuk digitalisasi layanan yang secara berkelanjutan dijalankan perusahaan. ASDP telah melayani 7,6 juta atau naik 73 persen dari 4,4 juta penumpang tahun 2021," terangnya, dikutip dari siaran pers, Minggu (2/7/2023). 

Baca juga: Jelajah BUMN 2023; JPO Pelabuhan Merak Integrasikan Transportasi

Tidak hanya itu, ASDP merupakan salah satu dari tujuh BUMN nonterbuka yang menjadi penyumbang dividen terbesar. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akhir Juni 2023, ASDP bakal menyetorkan dividen perseroan pada 2022 yakni Rp101 miliar. 

Penyetoran dividen jumbo itu sejalan dengan laba ASDP yang tercatat tertinggi sepanjang masa yakni Rp585 miliar. 

"Penyerahan deviden ini sebagai bentuk komitmen kami untuk terus berkontribusi untuk negara, khususnya mendorong program-program kerakyatan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata Ira. (Dany Saputra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.