Bisnis, JAKARTA — Kementerian BUMN membuka rencana konsolidasi BUMN Karya sebagai upaya untuk menyehatkan struktur keuangan kelompok korporasi milik negara tersebut, menciptakan sinergi, dan meningkatkan efisiensi. Hal ini bakal menjadi sentimen positif di tengah kemelut neraca keuangan serta kasus korupsi di tubuh BUMN Karya.
Wacana konsolidasi BUMN Karya tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, menanggapi kasus korupsi yang menjerat Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk., Destiawan Soewardjono. Erick mengatakan bahwa upaya penyehatan BUMN terus berlanjut.
Dia mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memangkas jumlah BUMN Karya agar penugasan yang diberikan oleh pemerintah menjadi lebih terfokus. Rencana ini sejatinya sudah muncul beberapa tahun belakangan, meski belum terwujud.
"Kementerian BUMN akan terus melanjutkan konsolidasi sesuai dengan Buku Biru kita yang dibuat dua tahun lalu. Kita sudah review sebaiknya karya-karya ini dari 9 jadi 4. Jadi jelas, BUMN sebaiknya ada empat expertise, di gedung saja, jalan saja, dan lainnya. Jadi, nggak palugada [apa lu mau gua ada]," katanya dalam Ramah Tamah dengan Media di Jakarta, Rabu (3/5/2023).