Kabar Tidak Sedap dari Premier Oil untuk Blok Tuna di Natuna

Harbour Energy Plc. sebagai perusahaan induk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil Tuna BV, kini menyebutkan bahwa perusahaannya mengalami kesulitan untuk merealisasikan rencana pengembangan WK migas tersebut.

Ibeth Nurbaiti

12 Mar 2023 - 19.12
A-
A+
Kabar Tidak Sedap dari Premier Oil untuk Blok Tuna di Natuna

Peta perairan Natuna di Kepulauan Riau. Untuk menarik investor, pemerintah tengah menggodok insentif khusus blok migas yang berada di wilayah Natuna, yang sempat diperebutkan oleh China dan Indonesia, yakni Laut China Selatan. Istimewa-menpan.go.id

Bisnis, JAKARTA — Adanya sanksi yang diberikan Uni Eropa dan Pemerintah Inggris terhadap Rusia menjadi kabar tidak sedap bagi Indonesia. Pengembangan Lapangan Tuna di Wilayah Kerja (WK) Tuna yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil Tuna BV berpotensi terhambat.

Padahal, persetujuan rencana pengembangan (plant of development/POD) pertama Lapangan Tuna di Wilayah Kerja (WK) Tuna yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil Tuna BV menjelang tutup tahun 2022 menjadi angin segar bagi industri hulu migas Tanah Air.

Baca juga: Angin Segar dari Blok Tuna untuk Kedaulatan Migas RI di Natuna

Tak hanya akan menggairahkan industri migas nasional, dengan adanya pengelolaan hulu migas di perairan Natuna, Kepulauan Riau, diyakini makin menguatkan kedaulatan Indonesia di mata dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Ibeth Nurbaiti
Anda belum memiliki akses untuk melihat konten

Untuk melanjutkannya, silahkan Login Di Sini

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.