Bisnis, JAKARTA — Adanya sanksi yang diberikan Uni Eropa dan Pemerintah Inggris terhadap Rusia menjadi kabar tidak sedap bagi Indonesia. Pengembangan Lapangan Tuna di Wilayah Kerja (WK) Tuna yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil Tuna BV berpotensi terhambat.
Padahal, persetujuan rencana pengembangan (plant of development/POD) pertama Lapangan Tuna di Wilayah Kerja (WK) Tuna yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil Tuna BV menjelang tutup tahun 2022 menjadi angin segar bagi industri hulu migas Tanah Air.
Baca juga: Angin Segar dari Blok Tuna untuk Kedaulatan Migas RI di Natuna
Tak hanya akan menggairahkan industri migas nasional, dengan adanya pengelolaan hulu migas di perairan Natuna, Kepulauan Riau, diyakini makin menguatkan kedaulatan Indonesia di mata dunia.