Bisnis, JAKARTA — Tingginya rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) menjadi masalah menahun di kalangan bank perekonomian rakyat (BPR). Tak mengherankan jika akhirnya kebangkrutan terus menghantui industri ini.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rasio NPL BPR pada Desember 2023 berada di level 9,87%. Kondisi ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2022 yang masih sebesar 7,89%.
Bahkan, pada November 2023 lalu, level NPL BPR ada di 10,52%, posisi tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Sebagai pembanding, tingkat NPL industri perbankan nasional yang mencakup bank-bank umum non-BPR ada di level 2,19% pada akhir 2023. Tingkat NPL industri perbankan nasional ini pun turun dibanding akhir 2022 yang sebesar 2,44%.