Bisnis, JAKARTA - Perdagangan Indonesia secara mengejutkan mengalami gejolak sejak awal 2022 hingga pertengahan tahun. Penghentian ekspor batu bara pada 1 Januari hingga minyak kelapa sawit paling berdampak pada neraca perdagangan RI.
Sejak sejumlah negara mulai menghidupkan kembali industri pada pertengahan 2021, kebutuhan bahan bakar energi dan komoditas pangan serta minyak nabati melonjak drastis.
Kebutuhan tinggi yang tidak disertai dengan suplai mencukupi praktis membuat harga komoditas meroket tajam. Sebut saja beberapa di antaranya seperti batu bara dan minyak sawit. Namun, berkah ini malah sempat menjadi senjata makan tuan bagi perdagangan di Tanah Air.
BACA JUGA: Kaleidoskop 2022: Mengebut Pembangunan Ibu Kota Nusantara