Bisnis, JAKARTA— Kenaikan jumlah investor saham yang signifikan juga menyisakan pekerjaan rumah, yakni membuat para investor baru ini tetap betah dan bertahan di pasar modal. Bukan hanya sekadar FOMO atau ikut tren.
Otoritas Jasa Keuangan mencatat sampai dengan 19 Agustus terdapat sebanyak 9,45 juta investor pasar modal, atau adanya pertumbuhan sebesar 26,14 persen dibandingkan dengan akhir 2021. Periode 2021, tercatat, investor tumbuh hingga lebih dari 90 persen. Dari jumlah 9 juta lebih investor itu, hampir 70 persen di antaranya adalah milenial.
Sementara itu, transaksi investor domestik mendominasi nilai transaksi pasar modal hingga Juli 2022. Otoritas bursa, Bursa Efek Indonesia (BEI) pun menargetkan pertumbuhan investor lokal hingga 30 persen.
Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menjelaskan saat ini investor dalam negeri mendominasi pasar modal dengan persentase nilai transaksi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan investor asing.
“Selama periode Januari- Juni 2022 dari total nilai transaksi di BEI, investor lokal memberikan kontribusi sebesar 69,1 persen sedangkan kontribusi dari investor asing sebesar 30,9 persen,” jelasnya, Jumat (26/8/2022).
Dominasi investor lokal tersebut tercermin pula dari penambahan investor baru. Sampai dengan 25 Agustus 2022 sudah ada penambahan 1.996.256 investor baru yang setara dengan pertumbuhan 26,7 persen.Dengan kondisi saat ini, BEI sangat optimistis target pertumbuhan 30 persen akan dapat tercapai.
“Untuk mendorong dan menjaga keyakinan investor secara keseluruhan berinvestasi di BEI, kami menjaga integritas pasar, upaya perlindungan investor dan upaya menjaga pasar yang teratur, wajar dan efisien,” paparnya.