Kejar Kemandirian Energi, Pengerjaan Kilang Balikpapan Dikebut

Kilang Pertamina Balikpapan akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dalam cita-cita mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi Indonesia.

25 Agt 2021 - 15.43
A-
A+
Kejar Kemandirian Energi, Pengerjaan Kilang Balikpapan Dikebut

Kilang pengolahan minyak di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur./Antara

Bisnis, JAKARTA — Proses pengerjaan Kilang Balikpapan terus dikebut kendati dihadapkan pada berbagai keterbatasan karena pandemi Covid-19. Jika pada Januari lalu pengerjaan proyek tersebut masih 27,99%, saat ini progresnya sudah mencapai 38,8%.

Direktur Pengembangan PT Kilang Pertamina Balikpapan Djoko Koen Soewito mengatakan pengerjaan proyek Kilang Balikpapan terus mengalami kemajuan setelah tahap pembangunan memasuki unit alkilasi yang dimulai pada akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan bahwa proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan saat ini terus mencapai progres untuk pembangunan unit-unit penting bagian dari kilang.

Salah satu unit yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan adalah Unit Alkilasi proyek RDMP Balikpapan.

Alkylation Reactor (C-065-03) merupakan salah satu equipment penting dalam Unit Alkilasi yang memiliki fungsi utama untuk menghasilkan produk alkylate yang merupakan high-octane blending component.

Alkylate tersebut nantinya akan menjadi salah satu input dari proses Gasoline Blending untuk menghasilkan produk Gasoline yang berkualitas tinggi.

"Dengan terpasangnya rangkaian peralatan ini memberikan kontribusi pada progres proyek sebesar 0,2%. Hingga 12 Agustus 2021 progres proyek RDMP Balikpapan secara keseluruhan mencapai 38,8%," kata Djoko seperti dikutip dalam keterangan resminya, Rabu (25/8/2021).

Karyawan Pertamina melakukan pengawasan di fasilitas RU V Balikpapan. Istimewa/Pertamina

Selama pandemi berlangsung, imbuhnya, pengerjaan proyek RDMP Balikpapan dilaksanakan dengan mematuhi protokol pencegahan Covid 19 secara ketat, selain menegakkan aspek keamanan lainnya.

"Kilang Pertamina Balikpapan akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dalam cita-cita mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi Indonesia," ungkapnya.

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya sebelumnya mengatakan bahwa milestones yang telah dicapai pada kuartal II/2021 dari proyek RDMP Balikpapan operational acceptance relokasi flare dan delivery 5 unit steam turbine generator.

“Demi kemandirian energi negeri dan untuk menjaga profitabilitas Kilang Balikpapan, RDMP tetap harus melaju cepat dengan langkah yang tepat," katanya.

Ifki menjelaskan bahwa proyek kilang Balikpapan akan meningkatkan kapasitas kilang, memperbaiki kualitas produk, dan menurunkan harga pokok produksi BBM.

Pembangunan tersebut juga untuk mewujudkan kemandirian energi serta menekan defisit neraca perdagangan atau current account deficit (CAD), dengan menurunkan impor produk BBM dan petrokimia secara signifikan.

Ifki menjelaskan bahwa proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-lawe merupakan salah satu proyek terbesar Pertamina yang ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Proyek RDMP Kilang Balikpapan terdiri atas dua fase yakni pada fase 1 yang ditargetkan selesai pada 2024, RDMP Kilang Balikpapan akan meningkatkan kapasitas produksi Kilang RU V Balikpapan dari 260.000 barel per hari (BPH) menjadi 360.000 bph dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V.

Pada fase 2 yang ditargetkan selesai pada 2026, kata Ifki, proyek RDMP Balikpapan akan meningkatkan fleksibilitas pasokan minyak mentah sehingga kilang akan mampu mengolah minyak mentah yang lebih banyak tersedia di pasaran dengan harga lebih ekonomis, yaitu minyak mentah asam (sour crude) dengan kandungan belerang (sulfur) sebanyak 2%.

Dalam proyek ini, terdapat juga pengembangan sejumlah fasilitas pendukung di Terminal Lawe-Lawe, yaitu pembangunan dua tangki penyimpanan minyak mentah berkapasitas masing-masing 1 juta barel.

Selain itu, pembangunan fasilitas penerimaan pasokan minyak mentah dari kapel tanker yang disebut Single Point Mooring (SPM) berkapasitas 320.000 deadweight tonnage (DWT) serta pembangunan fasilitas pipa darat dan lepas pantai dari SPM ke Terminal Lawe-Lawe dan dan dari Terminal Lawe-Lawe ke Kilang Balikpapan.

 

Reportase: Muhammad Ridwan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.