Bisnis, JAKARTA — Bisnis penjamin kesehatan dapat mengambil peluang untuk memperbesar kontribusi produk asuransi perjalanan seiring dengan momen liburan Natal dan Tahun Baru 2024. Kondisi itu juga didukung dengan pencabutan status pandemi sehingga destinasi wisata kembali menggeliat.
Situasi tersebut tercermin dari data survei Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) yang memperkirakan sebanyak 107,63 juta orang yang akan melakukan perjalanan pada libur Nataru Tahun 2023/2024. Artinya ada peningkatan mencapai 143% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Prediksi momen liburan tahun lalu hanya sekitar 44,17 juta orang yang melakukan perjalanan.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memandang normalisasi mobilitas mendorong peningkatan kinerja bisnis sektor riil, sehingga dapat meningkatkan permintaan asuransi umum, terutama berkaitan dengan adanya kenaikan permintaan asuransi perjalanan.
AAUI juga melihat masyarakat saat ini sudah lebih memahami manfaat dari asuransi perjalanan, sebab harga yang ditawarkan asuransi perjalanan sangat terjangkau. Produk tersebut memiliki coverage yang bisa memitigasi risiko yang mungkin timbul, salah satunya seperti delay atau bagasi hilang.