Bisnis, JAKARTA - Transisi dari mobil mesin bakar internal menuju mobil listrik berbasis baterai dipastikan membuat hilangnya banyak komponen yang digunakan pada mobil, termasuk onderdil pembuangan (exhaust). Bagaimana nasib sentra industri kecil knalpot di Purbalingga?
Sejarah industri knalpot Purbalingga dimulai di Dusun Pesayangan, Purbalingga. Pada 1950-an, dusun ini mulanya dikenal sebagai pusat kerajinan logam seperti perkakas dapur dan gamelan. Kemudian pada 1977, salah satu perajin logam di Purbalingga mulai membuat knalpot, dan permintaannya terus meningkat
Pada 1980, pemasaran knalpot Purbalingga menjangkau beberapa kota di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Kemudian sekitar 1990-an, industri kerajinan knalpot mengalami perkembangan yang pesat hingga terjadi perluasan pasar ke wilayah Kembaran Kulon, Galuh, Patemon, Mrebet, Gembong, Wirasana, hingga Babakan.
Pada 2020, jumlah IKM di sentra knalpot Purbalingga semakin bertambah mencapai 204 unit usaha, dengan jumlah tenaga kerja 1.326 orang. Volume produksi di sentra tersebut mencapai 852.650 unit, meningkat dari tahun sebelumnya 803.750 unit.