Kelangkaan Cip Berlanjut, Produksi Mobil Dunia Diproyeksi Seret

Rendahnya pasokan cip atau semikonduktor dalam kendaraan bermotor berlanjut pada tahun ini. Fenomena tersebut diramalkan dapat berlangsung hingga 2023. 

Moh. Fatkhul Maskur

26 Sep 2021 - 11.40
A-
A+
Kelangkaan Cip Berlanjut, Produksi Mobil Dunia Diproyeksi Seret

minimnya pasokan cip otomotif dapat membuat volume produksi otomotif sepanjang 2021 terkontraksi hingga 7,7 juta unit. /Bisnis

Bisnis, JAKARTA – Rendahnya pasokan cip atau semikonduktor dalam kendaraan bermotor berlanjut pada tahun ini. Fenomena tersebut diramalkan dapat berlangsung hingga 2023. 

Seperti dilansir dari CarScoops, AlixPartners meramalkan minimnya pasokan cip tersebut dapat membuat pasar industri otomotif dunia anjlok hingga US$210 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dari prakiraan per Mei 2021 di kisaran US$110 miliar.

"Kekurangan pasokan [komponen otomotif] apapun atau interupsi produksi di bagian dunia manapun dapat mempengaruhi pabrikan di seluruh dunia. Dampak [kekurangan cip saat ini] teramplifikasi akibat kekurangan pasokan komponen otomotif lainnya," kata Managing Director AlixPartners Dan Hearsch, Sabtu (25/9/2021).

Selain dampak finansial, minimnya pasokan cip otomotif dapat membuat volume produksi otomotif sepanjang 2021 terkontraksi hingga 7,7 juta unit. Hearsch berujar produsen mobil di seluruh dunia terus berjuang menghadapi fenomena kelangkaan cip otomotif tersebut.

Alhasil, sebagian produsen mobil internasional memutuskan untuk menahan produksi di seluruh pabriknya maupun memperpanjang penghentian produksi. Hearsch menilai saat ini industri otomotif sudah tidak memiliki bantalan untuk menghadapi kekurangan komponen otomotif yang berkepanjangan. 

Global Co-Leader of The Automotive and Industrial Practice Alix Parners Mark Wakefield mengatakan seluruh produsen otomotif berharap tren minimnya pasokan cip otomotif sudah mereda saat ini.

Kekurangan semikonduktor telah memukul produsen mobil dan raksasa teknologi, meningkatkan lonceng alarm dari Washington ke Brussels ke Beijing. Krisis ini telah menimbulkan pertanyaan banyak kalangan, termasuk di Indonesia. Mengapa kita tidak membuat lebih banyak chip?

Ada jawaban sederhana, ada pula yang rumit. Versi sederhananya adalah membuat chip itu tak mudah alias sangat sulit. Bahkan, lebih sulit sulit dari ilmu tentang roket.

Jawaban yang lebih rumit adalah bahwa dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun fasilitas fabrikasi semikonduktor dan miliaran dolar AS. Belum lagi risiko terkait dengan persaingan dan masalah ketinggalan dari sisi teknologi manufaktur.

Akibatnya, hanya sedikit perusahaan yang bisa masuk di pasar ini. Saat ini, sebagian besar dari 1,4 miliar prosesor smartphone yang dikirimkan setiap tahun itu dibuat oleh TSMC. Intel menguasai 80% pasar prosesor komputer, adapun Samsung mendominasi dalam chip memori. 

Berikut ini sepuluh pemain besar di pasar chip, Intel Corp. (INTC), Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. Ltd. (TSMC), Revenue (TTM), Qualcomm Inc. (QCOM), Broadcom Inc. (AVGO), Micron Technology Inc. (MU), dan Texas Instruments Inc. (TXN). Lalu ada ASE Technology Holding Co. Ltd. (ASX), NVIDIA Corp. (NVDA), STMicroelectronics NV (STM), dan NXP Semiconductors NV (NXPI).

Continental, perusahaan pemasok suku cadang otomotif, sebelumnya memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk produksi kendaraan penumpang dan komersial ringan pada 2021 karena krisis pasokan chip yang terlihat bertahan sepanjang tahun.

Pemasok mobil terbesar keenam di dunia pada hari Kamis memangkas perkiraan untuk produksi naik 8%-10%, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 9%-12%. Seiring dengan hal itu, prospek penjualan 2021 untuk divisi otomotif dipangkas menjadi 16,5 miliar euro (US$19,54 miliar) dari 17 miliar euro.

Sementara itu, LMC Automotive memproyeksikan penjualan kendaraan ringan di AS pada 2021 hanya 16,5 juta unit, turun dari 17 juta. (And M. Arief)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Fatkhul Maskur

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.