Bisnis, JAKARTA — Kasus gagal bayar yang membelenggu raksasa properti China, Evergrande Group perlahan mulai menemui titik terang, sejalan dengan langkah perusahaan mengangsur utang yang jatuh tempo. Namun, awan hitam masih menyelimuti Evergrande karena masih dihadapkan pada rentetan jadwal pembayaran utang selanjutnya.
Evergrande dilaporkan telah berhasil keluar dari ancaman gagal bayar pada pekan lalu setelah membayar kupon obligasi senilai US$83,5 juta pada detik-detik terakhir menjelang tenggat waktu 23 Oktober.
Pembayaran kepada pemegang obligasi offshore yang dilakukan pada hari-hari terakhir masa tenggang 30 hari sejak jatuh tempo tersebut mengejutkan sejumlah pengamat di China yang mengira perusahaan lebih memprioritaskan kreditur lokal, pemasok, dan pembeli rumah.
Kendati kabar tersebut dapat memicu reli mingguan terbesar pada obligasi China, Evergrande masih harus bersiap melakukan restrukturisasi utang terbesar yang pernah ada di Negeri Panda itu, senilai lebih dari US$300 miliar.