Kemenkes Akui Testing dan Tracing Covid-19 Masih Rendah

Untuk memaksimalkan penemuan kasus serta menurunkan positivity rate, testing terhadap suspek dan kontak erat perlu terus ditingkatkan.

Saeno
22 Jul 2021 - 12.49
A-
A+
Kemenkes Akui Testing dan Tracing Covid-19 Masih Rendah

vaksinasi/Humas Jabar

Bisnis, JAKARTA – Capaian jumlah testing dan tracing Covid-19 di Indonesia diakui hingga saat ini masih rendah. Testing terhadap suspek dan kontak erat juga masih perlu ditingkatkan.

Saat ini rasio kontak erat dengan jumlah penduduk baru mencapai 9 kontak erat per minggu. Padahal penelusuran kontak erat diperlukan untuk memetakan laju penularan sekaligus menentukan upaya penurunan kasus. 

Menurut Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi tingkat testing dan tracing Covid-19 di Indonesia masih rendah. Selama PPKM Darurat, di beberapa daerah bahkan mengalami penurunan.

Menurut Nadia, secara nasional, jumlah testing nasional meningkat. Namun khusus capaian terhadap target testing dan tracing di daerah PPKM level 4, masih rendah, terutama 3 hari terakhir mengalami penurunan.

Begitu juga angka positivity rate terlihat masih di atas 5 persen dan di beberapa provinsi angka positif ini terlihat peningkatan.

“Hal ini menunjukkan adanya penularan luas di masyarakat dan perlunya penambahan testing untuk segera mengidentifikasi kasus yang sakit dengan populasi yang sehat sehingga bisa memutuskan penularan Covid-19,” kata Nadia, dikutip dari keterangan resmi KPCPEN, Rabu (21/7/2021).

Nadia menyebutkan capaian testing 3 hari terakhir hanya 5 kabupaten/kota yang mencapai target di atas 90 persen, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sumenep.

“Untuk kabupaten/kota PPKM level 4, testing perlu ditingkatkan terutama saat akhir pekan dan hari libur,” ujar Nadia.

Sementara, lanjutnya, untuk memaksimalkan penemuan kasus serta menurunkan positivity rate, testing terhadap suspek dan kontak erat perlu terus ditingkatkan.

Untuk dapat segera menurunkan laju penularan selain mengurangi mobilitas perlu diidentifikasi kontak erat dengan cepat. Melihat situasi sampai hari ini, seluruh provinsi dan kabupaten/kota harus meningkatkan upaya pemeriksaan kontak erat karena rasio kontak erat dengan jumlah penduduk masih rendah yaitu 9 kontak erat per minggu.

“Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah meningkatkan kapasitas tracing dengan melibatkan kader, mahasiswa, bidan desa, atau babinsa dan babinkamtibmas, yang mana Kementerian Kesehatan telah mendukung operasionalnya melalui BOK [Bantuan Biaya Operasional Kesehatan] Puskesmas,” ujarnya.

Nadia menambahkan, saat ini Kabupaten Demak dan Kabupaten Deli Serdang menunjukkan hasil tracing yang masuk kategori sedang atau cukup baik yaitu 7.86 rasio kontak erat (Kabupaten Demak) dan 6.10 (Kabupaten Deli Serdang). Selain itu, semua kabupaten/kota masih terbatas.

“Marilah kita bersama saling berkolaborasi dan membantu menangani situasi yang sedang sulit ini,” ujarnya.

(Mutiara Nabila, Edi Suwiknyo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Saeno

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.