Bisnis, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga pada komponen inti pada November 2021 mengalami inflasi 0,17% secara bulanan (month-to-month/mtm).
Kepala Badan Pusat Statistk Margo Yuwono mengatakan kenaikan tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan pada Oktober 2021 sebesar 0,07% mtm, juga lebih tinggi daripada kenaikan pada Oktober 2020 sebesar 0,06% mtm.
Kenaikan tersebut. kata Margo, didorong oleh kenaikan harga pada komoditas emas perhiasan, sewa rumah, dan kontrak rumah.
“Komponen inti memberikan andil yang besar 0,11% terhadap inflasi November 2021, di antaranya karena kenaikan komoditas emas perhiasan, sewa rumah, serta kontrak rumah,” katanya dalam konferensi pers virtual pada Rabu (1/12/2021).
Margo menyampaikan pula bahwa inflasi komponen inti mencapai 1,44% (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari posisi Oktober 2021 sebesar 0,33% yoy.
Adapun, pada November 2021, BPS mencatat Indeks Harga Konsumen mengalami inflasi sebesar 0,37% mtm atau 1,75% yoy.
“Baik secara bulanan maupun tahunan, inflasi pada November ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2021,” kata Margo.
Dari 90 kota pantauan BPS, 84 kota mengalami inflasi dan 6 kota deflasi. Inflasi tertnggi terjadi di Sintang sebesar 2,01%.
Bulan lalu, Rumah.com, bagian dari PropertyGuru yang berbasis di Singapura, menerbitkan Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Q4 2021 yang menyoroti kondisi seubsektor perumahan untuk kuartal III tahun ini.
Secara garis besar, data RIPMI Q4 2021 menunjukkan kenaikan harga properti yang signifikan sepanjang kuartal III, seiring dengan peningkatan signifikan unit yang tersedia di pasar. Namun, sentimen agak terpengaruh oleh keadaan luar biasa di seputar Covid-19.
Pembatasan PPKM Darurat yang berlaku sementara mulai Juli untuk menangkal Covid-19 varian Delta terlihat berpotensi menekan daya beli pembeli rumah kelas menengah ke bawah. Hal ini terlihat dari turunnya aktivitas pencarian rumah secara online, khususnya di golongan di bawah Rp1 miliar.
Kota Tangerang di Banten, Kota Bogor di Jawa Barat, dan Jakarta Barat di DKI Jakarta, menjadi tuan rumah beberapa peluang real estat paling menjanjikan dalam waktu dekat. Pertumbuhan harga yoy) tertinggi terjadi di Tangerang, Banten. Banyak pembeli properti membatasi diri pada pilihan dalam kategori di bawah Rp750 juta.