Kendala yang Masih Dihadapi Pelabuhan Petikemas Jayapura

Saat ini, komoditas yang banyak masuk (bongkar) melalui Port Numbay yaitu sembako, material konstruksi, dan semen. Hal tersebut sejalan dengan kebutuhan pembangunan yang masih berlanjut di Bumi Cendrawasih.

Dany Saputra

15 Sep 2022 - 21.07
A-
A+
Kendala yang Masih Dihadapi Pelabuhan Petikemas Jayapura

Kegiatan bongkar muat petikemas Pelabuhan Terminal Petikemas Jayapura (1592022) Bisnis Adam Rumansyah

JAYAPURA – Pelabuhan Terminal Petikemas Jayapura terus mendorong peningkatan produktivitas pelabuhan seiring dengan jelang satu tahun merger PT Pelindo (Persero).

Salah satu tantangan yang masih dialami oleh pelabuhan hingga saat ini yaitu ketidakseimbangan antara muatan bongkar dan muat.  

Saat ini, komoditas yang banyak masuk (bongkar) melalui Port Numbay yaitu sembako, material konstruksi, dan semen. Hal tersebut sejalan dengan kebutuhan pembangunan yang masih berlanjut di Bumi Cendrawasih.



Kegiatan bongkar muat petikemas Pelabuhan Terminal Petikemas Jayapura (1592022) Bisnis  Adam Rumansyah



Pada 2021, muatan komoditas tersebut masuk sebanyak 1,07 juta ton. Namun, jika dibandingkan dengan muatan komoditas yang keluar (muat), jumlahnya sangat timpang yakni hanya 157.951 ton.

"Seperti inilah kondisinya di Jayapura. Jadi, lebih banyak barang yang masuk dari yang keluar. Karena di sini masih banyak mengandalkan hasil alam. Sementara kalau hasil alam tidak harus semua bisa dihabiskan," jelas Pelaksana Harian (Plh) Head Terminal Petikemas Jayapura Bani Sahara kepada Tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Kamis (15/9/2022).


Baca juga: Jurus SPTP Tingkatkan Layanan Petikemas, Kinerja Makin Efisien


Kurangnya industri yang ada di Papua, lanjutnya, turut menyebabkan Papua masih mengandalkan hasil alam untuk dibawa ke luar daerah ketimbang barang atau produk jadi. Beberapa komoditas yang paling banyak dibawa ke luar Papua yakni kayu, CPO, kernel, sampai dengan ikan.

Meski begitu jika dilihat dari tujuh tahun belakangan, keseluruhan trafik tahunan di Pelabuhan Jayapura justru meningkat. Hal tersebut meliputi kunjungan kapal, ekspor impor, kontainer, bongkar muat, serta penumpang.


Baca juga: Pelabuhan Benoa Bersolek, Bersiap Terima Kedatangan Kapal Pesiar


Contohnya, jika ditotal antara barang bongkar dan muat, jumlah barang relatif stabil di kisaran angka 1,1 juta ton sampai dengan 1,2 juta ton. Terakhir, pada 2021 jumlah barang yang masuk dan keluar yakni 1,23 juta ton.

Adapun saat ini, Terminal Petikemas Jayapura memiliki kapasitas pelayanan peti kemas sebesar 123.000 TEUs per tahun. Per 2021, realisasi arus peti kemas baru mencapai 99.071 TEUs.



Kegiatan bongkar muat petikemas Pelabuhan Terminal Petikemas Jayapura (1592022) Bisnis  Adam Rumansyah



Ke depan, terminal ingin dikembangkan dari sisi pembangunan dermaga dan container yard (CY), sampai dengan penambahan unit alat berat seperti CC RTG.

Diharapkan rencana jangka panjang 2025—2034 tersebut akan menambah luas CY menjadi 5,8 hektare (ha) dari saat ini 2,7 ha dan mendorong kapasitas peti kemas 273.000 TEUs per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Jaffry Prabu Prakoso

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.