Bisnis, JAKARTA — PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) diperkirakan tetap dapat mencatatkan kinerja positif, kendati dibayang-bayangi oleh rencana kenaikan tarif cukai rokok.
Posisi HMSP sebagai market leader industri rokok diproyeksikan bakal meraup kenaikan kinerja hingga akhir tahun nanti. Meski demikian, rencana kenaikan tarif cukai produk olahan tembakau dan melemahnya daya beli masyarakat menjadi bayang-bayang yang dapat menekan laba perusahaan.
Kebijakan cukai rokok dari pemerintah merupakan faktor yang cukup kuat dalam arah kinerja industri tembakau di samping daya beli. Adapun, sejauh ini, emiten rokok di Indonesia dinilai masih belum mampu membalikkan margin akibat kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) pada 2021 yang rata-rata sebesar 12,5%.
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya memproyeksikan emiten rokok dengan kode saham HMSP tersebut mampu meraup pendapatan sebesar Rp24,5 triliun pada kuartal III/2021 atau naik 6,6% secara tahunan atau year-on-year (yoy).