Bisnis, JAKARTA — Aksi Pemerintah China yang akan membuka blokir impor batu bara dari Australia diyakini berpengaruh besar terhadap pasar batu bara Indonesia. Ditambah lagi dengan keinginan Pemerintah Australia yang berencana menerapkan kebijakan wajib pasok domestik (domestic market obligation/DMO), membuat pengusaha di dalam negeri mulai ketar-ketir.
Dengan aksi pemerintah kedua negara itu, potensi lonjakan harga batu bara di pasar global kian terbuka, apalagi persaingan untuk mendapatkan pasokan emas itu juga makin ketat ke depannya.
Baca juga: Di Balik Kinerja Ekspor RI 2022 Melambat Dalam Senyap
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, banyak negara kini mulai menggenjot konsumsi batu bara untuk memenuhi kebutuhan energinya, bahkan Uni Eropa yang sebelumnya telah merencanakan penghentian penggunaan emas itu malah berlomba-lomba menaikkan impornya.