Ketiban Komitmen Investasi Jumbo UAE, Tiga BUMN Bersiap Diri

Kementerian BUMN menyebut sejumlah BUMN di antaranya Pertamina, PLN, dan Pelindo akan kecipratan investasi dari Uni Arab Emirate (UAE) senilai US$18 miliar atau setara Rp257,4 triliun (kurs Rp14.300).

Rinaldi Mohammad Azka

5 Nov 2021 - 20.55
A-
A+
Ketiban Komitmen Investasi Jumbo UAE, Tiga BUMN Bersiap Diri

Pertamina meresmikan Pertashop pertama di Kota Yogyakarta, Jumat (17/9/2021). Pertashop tersebut berlokasi di Jalan Jambon, Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo. /Foto: Istimewa

Bisnis, JAKARTA — Pemerintah Indonesia mendapatkan komitmen investasi dari Uni Arab Emirate (UAE) senilai total US$32,7 triliun atau sekitar Rp457 triliun dengan kurs Rp14.300 per dolar AS. Senilai US$18 miliar atau Rp257,4 triliun di antaranya bakal disalurkan ke tiga BUMN, yakni Pertamina, PLN, dan Pelindo.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan kepercayaan pemerintah dan kalangan pengusaha UEA akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang besar serta keinginan Indonesia untuk membangun infrastruktur vital dan strategis dengan modal, bukan utang.

"Jadi, mayoritas investasi itu akan dialokasikan ke berbagai BUMN dan mendukung prioritas strategis Kementerian," jelas Erick, dikutip Jumat (5/11).

Hal itu diungkapkannya usai menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, UEA, pada Rabu (3/11) waktu setempat.

Dalam pertemuan yang dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju II dan juga jajaran menteri, serta pengusaha UEA, dinyatakan komitmen UAE untuk menyalurkan investasi ke Indonesia hingga mencapai US$32,7 miliar atau sekitar Rp457 triliun.

Dia menambahkan bahwa dari potensi investasi US$32,7 miliar, sebanyak US$18 miliar akan dialokasi kepada BUMN, di antaranya melalui Pertamina, PLN dan Pelindo. Hal itu bertujuan untuk mendukung transformasi di ketiga BUMN itu dalam melakukan percepatan investasi, inovasi model bisnis, dan pengembangan teknologi.

Kementerian BUMN mencanangkan beberapa proyek besar terhadap ketiga BUMN itu. Antara lain, pembangunan energi terbarukan untuk Indonesia bersama PLN, revitalisasi refinery Pertamina yang akan meningkatkan kapasitas dan refineries di Indonesia, lalu pengembangan infrastruktur pelabuhan di seluruh kepulauan Indonesia melalui Pelindo, dan pembangunan digital competitiveness.

"Melihat minat dan komitmen besar sejumlah investor global dan negara ke Indonesia harus dijawab dengan mempersiapkan SDM kita sebagai human capital sehingga investasi dana dan modal ini bisa mencapai sasaran. Kita juga harus membenahi biaya logistik kita yang masih tinggi," ujar Erick.

Suasana di Pelabuhan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate. /Dok. Pelindo 1

Pihak UEA sudah berulang kali melakukan kerjasama dengan Indonesia. Di bidang energi, kerja sama dilakukan antara PT PLN dan Pertamina dengan dua BUMN milik pemerintah UEA, yakni Masdar dan Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc).

Selain itu, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) juga telah berkomitmen melakukan investasi ke Indonesia Investment Authority (INA).

Komitmen baru pemerintah Uni Arab Emirate untuk menyalurkan investasi di Indonesia diyakini akan memajukan infrastruktur vital dan proyek-proyek strategis nasional.

Prospek masa depan ekonomi Indonesia, terutama di sektor-sektor industri yang dikelola BUMN, mampu mendatangkan modal yang akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

KOMITMEN GAGAL

Associate Director BUMN Research Group LM FEB Universitas Indonesia Toto Pranoto mengungkapkan bahwa komitmen tersebut menunjukkan adanya kepercayaan investor asing atas prospek investasi di Indonesia.

"Hal penting yang harus diperhatikan, komitmen seperti ini pada masa lalu juga sudah pernah terjadi. Namun, realisasi investasi kemudian tidak jadi terealisasi. Perlu dicari penyebab kenapa komitmen investasi itu gagal terealisasi," katanya kepada Bisnis, Jumat (5/11).

Menurutnya, sejumlah proyek yang dikerjakan ketiga BUMN tersebut merupakan proyek yang potensial dan memiliki prospek yang baik.

Investasi di renewable energy sangat potensial bagi masa depan Pertamina. Ini membutuhkan belanja modal yang besar, sehingga rencana investasi dari UAE menjadi angin segar.

"UAE memiliki Dubai Port World yang sudah menjelma menjadi salah satu world class port company. Mereka sudah kerja sama juga dengan sektor swasta di Indonesia dengan Group Maspion dalam pengembangan Pelabuhan Kontainer Teluk Lamongan," urainya.

Ketika UAE kemudian akan bekerja sama dengan Pelindo, diharapkan daya saing level pelabuhan di  Indonesia akan meningkat.

Selain itu, rencana pembangunan refinery Pertamina juga cukup mendesak. Toto menilai rencana kerjasama bisnis dengan Saudi Aramco juga kelihatannya mandek.

"Maka kalau ada rencana UAE masuk ke sektor ini akan membantu percepatan Pertamina memiliki refinery yang memang sudah sangat mendesak," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.