Bisnis, JAKARTA – Disrupsi rantai pasokan dan tingginya harga komoditas energi yang mulai terjadi saat pandemi Covid-19 meledak pertama kali pada 2020, rupanya masih terus berlanjut sampai sekarang.
Bahkan, eskalasi disrupsi rantai pasokan global kian menjadi-jadi setelah Rusia melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Apa dampak dari serangan ini? Kita dapat menyaksikan bersama-sama bahwa situasi pasokan dan tata niaga energi global, terutama minyak mentah, gas bumi dan batu bara tengah menghadapi kekacauan setelah konflik geopolitik Rusia-Ukraina, yang dilanjutkan dengan Rusia melawan gabungan Ukraina, NATO dan Amerika Serikat.
Permintaan komoditas energi baik gas maupun minyak mentah sejatinya masih sangat tinggi, tetapi suplai terbatas akibat rantai pasokan bermasalah. Kemampatan arus logistik berbarengan dengan lonjakan harga komoditas dan biaya jasa pengiriman, menjadi masalah umum di belahan dunia.