Bisnis, JAKARTA — Terus melambungnya harga minyak mentah dunia dipastikan akan berdampak pada keuangan PT Pertamina (Persero) karena akan membuat biaya produksi bahan bakar minyak (BBM) ikut melonjak sehingga akan menekan profitabilitas perusahaan.
Apalagi, Pertamina sejauh ini juga masih mempertahankan harga jual Pertalite yang menguasai 47 persen dari total konsumsi BBM secara nasional.
Pertamina memang telah melakukan penyesuaian harga beberapa jenis bahan bakar, tetapi untuk Pertalite dan Pertamax tidak mengalami kenaikan, padahal harga minyak mentah dunia sudah menyentuh titik US$139 per barel.
Dengan kondisi ini, bukan tidak mungkin keuangan Pertamina akan terganggu karena perseroan harus menanggung kerugian sekitar Rp4.350 per liter dari penjualan BBM jenis Pertalite yang dijual seharga Rp7.650 di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).