Bisnis, JAKARTA— Penurunan harga batu bara sepanjang 2023 menjadi pemberat bagi performa emiten sektor batu bara.
Misalnya saja, emiten afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang mencatatkan penurunan laba bersih 34,16% sepanjang 2023. Catatan laba tersebut mengalami penurunan menjadi US$1,64 miliar pada 2023, dari US$2,49 miliar pada tahun 2022.
Pendapatan ADRO juga tercatat turun menjadi US$6,51 miliar pada 2023, dari tahun 2022 yang sebesar USS$8,1 miliar. Pendapatan ini turun 19,56% secara tahunan atau year on year (yoy). Emiten batu bara lainnya, yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) juga membukukan penurunan kinerja pada 2023. ITMG mencatatkan penurunan pendapatan 34,7% menjadi US$2,37 miliar sepanjang 2023, dari US$3,63 miliar di tahun 2022.
Laba bersih emiten Grup Banpu ini pun tergerus hingga setengahnya, yakni menjadi US$500 juta pada 2023. Pada 2022, ITMG masih mencatatkan laba bersih US$1,2 miliar. Dengan hasil tersebut, artinya laba bersih ITMG turun hingga 58,3% secara tahunan.