Bisnis, JAKARTA — Kendati indeks IDX High Dividend 20 melemah seiring dengan situasi pasar yang bearish, saham-saham papan atas masih menjadi magnet bagi investor karena didorong oleh pembagian dividen yang menggiurkan. Tantangan pasar tidak mengurangi minat terhadap saham-saham di indeks ini, yang dikenal secara konsisten menawarkan yield dividen di atas rata-rata pasar.
Berdasarkan data BEI, indeks IDX High Dividend (Hidiv) 20 menurun 4,97% menjadi 546,27 secara year-to-date (YtD) hingga akhir perdagangan 26 April 2024, di tengah sejumlah emiten yang telah mengumumkan pembagian dividen.
Penurunan itu lantaran IDX Hidiv 20 diterpa sejumlah tantangan. Di lingkup eksternal, kondisi geopolitik global sejak awal April 2024 sudah memberikan ketidakpastian di pasar modal. Selain itu, penetapan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai Presiden dan Wapres terpilih, belum cukup mampu mengangkat IHSG, termasuk IDX Hidiv 20, keluar dari zona merah.
Faktor lainnya adalah rupiah yang semakin tertekan sehingga membuat BI menaikkan suku bunga acuan. Secara spesifik, performa konstituen IDX Hidiv 20 berada dalam situasi yang dilematis.