Bisnis, JAKARTA — Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh e-commerce Shopee terhadap 187 karyawannya di Indonesia menjadi indikasi bahwa startup raksasa ini sedang tidak baik-baik saja. Sinyal ini sejatinya sudah dapat terbaca pada rilis kinerja induknya, Sea Limited, yang lesu.
Sea Limited merilis kinerja keuangannya untuk periode kuartal kedua tahun ini pada pertengahan Agustus 2022 lalu. Meski dari sisi top line kinerja grup usaha yang turut menaungi bank digital SeaBank di Indonesia ini terlihat meningkat, dari sisi bottom line justru babak belur.
Total pendapatannya pada kuartal II/2022 mencapai US$2,9 miliar. Nilai tersebut meningkat signifikan 29 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari US$2,28 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba kotor juga masih positif, yakni US$1,1 miliar, dan berhasil tumbuh 17,1 persen YoY.
Sementara itu, untuk periode 6 bulan atau paruh pertama 2022, total pendapatannya adalah US$5,84 miliar, juga naik cukup tinggi, yakni 44,5 persen YoY dari US$4 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba kotor juga meningkat cukup tinggi, yakni 43,4 persen YoY dari US$1,58 miliar menjadi US$2,26 miliar.