Kocok Ulang Investasi Bank di Surat Berharga Negara

Bank menjadi investor terbesar SBN selama 2 tahun terakhir. Namun, instrumen ini tak bisa lagi menjadi andalan utama bank tahun ini, terutama akibat meningkatnya risiko pasar seputar instrumen ini.

Emanuel Berkah Caesario

7 Apr 2022 - 14.17
A-
A+
Kocok Ulang Investasi Bank di Surat Berharga Negara

ilustrasi obligasi

Bisnis, JAKARTA — Kinerja kredit industri perbankan perlahan mulai membaik seiring dengan pulihnya kondisi ekonomi dan optimisme dunia usaha untuk kembali berekspansi. Kondisi ini tampaknya akan mulai mendorong bank untuk secara perlahan mengalihkan penempatan dananya pada instrumen surat berharga negara (SBN) ke penyaluran kredit.

Jika membedah data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan, terlihat bahwa selama ini bank masih menjadi investor utama yang membeli instrumen SBN yang diterbitkan pemerintah.

Selama periode pandemi, bank menjadi kelompok investor yang paling banyak membeli SBN. Data per akhir 2021 menunjukkan total kepemilikan bank pada SBN mencapai Rp1.591,12 triliun. Nilai ini setara dengan 34 persen dari total outstanding SBN yang senilai Rp4.678,98 triliun.

Dengan nilai kepemilikan sebesar itu, menempatkan bank sebagai kelompok investor dengan kepemilikan tertinggi di SBN. Di posisi kedua ada investor asing yang menggenggam sebesar Rp891,34 triliun atau 19,05 persen, tetapi investor asing ini cenderung terus mengurangi kepemilikannya di SBN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Emanuel Berkah Caesario
Jelajahi peluang bisnis terpercaya dengan berlangganan
Temukan keleluasaan dan keuntungan maksimal dengan pilihan paket berlangganan eksklusif ini
BERLANGGANAN SEKARANG
Tidak Memerlukan Komitmen, Batalkan Kapan Saja
Penawaran terbatas. Ini adalah penawaran untuk Langganan Akses Digital Dasar. Metode pembayaran Anda secara otomatis akan ditagih di muka setiap empat minggu. Anda akan dikenai tarif penawaran perkenalan setiap empat minggu untuk periode perkenalan selama satu tahun, dan setelah itu akan dikenakan tarif standar setiap empat minggu hingga Anda membatalkan. Semua langganan diperpanjang secara otomatis. Anda bisa membatalkannya kapan saja. Pembatalan mulai berlaku pada awal siklus penagihan Anda berikutnya. Langganan Akses Digital Dasar tidak termasuk edisi. Pembatasan dan pajak lain mungkin berlaku. Penawaran dan harga dapat berubah tanpa pemberitahuan.
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.