Kolaborasi BUMN Pelabuhan Kuala Tanjung Integrasikan Sei Mangkei

Pengelola Kuala Tanjung Multipurpose Terminal di Sumatera Utata, PT Prima Multi Terminal, tengah mengembangkan integrasi multimoda untuk meningkatkan mobilitas barang dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

Dany Saputra

19 Sep 2022 - 21.57
A-
A+
Kolaborasi BUMN Pelabuhan Kuala Tanjung Integrasikan Sei Mangkei

Suasana Kuala Tanjung Multipurpose Terminal di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara/Bisnis-Dany

Bisnis, BATU BARA – Pengelola Kuala Tanjung Multipurpose Terminal di Sumatera Utata, PT Prima Multi Terminal, tengah mengembangkan integrasi multimoda untuk meningkatkan mobilitas barang dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. 

Adapun integrasi dilakukan dengan jalur kereta api barang yang menghubungkan Sei Mangkei, Kuala Tanjung, dan Belawan. Pengangkutan barang dari KEK Sei Mangkei ke Pelabuhan Kuala Tanjung hingga Belawan saat ini sedang diuji coba.

Rencananya, uji coba integrasi pengangkutan barang itu akan diintensifkan guna mendorong kesiapan pengoperasian secara reguler. 

“Selama ini kargo-kargo dari INL [PT Industri Nabati Lestari di Sei Mangkei] dilayani menggunakan truk tangki untuk ke sini dan menuji tangki timbun. Next, sinergi BUMN salah satunya dengan KAI akan mengupayakan angkutan CPO dan turunannya menggunakan kereta,” ujar Direktur Utama PT Prima Multi Terminal Rudi Susanto kepada Tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Senin (19/9/2022). 

Baca Juga:  Upaya Pelabuhan Kuala Tanjung Dorong Hinterland KEK Sei Mangkei

Adapun, upaya integrasi tersebut merupakan kolaborasi antara PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN III yang mengelola PT INL di Sei Mangkei, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Pelindo (Persero) diluncurkan pada awal tahun ini. Kolaborasi diharapkan bisa mengoptimalkan KEK Sei Mangkei, Kuala Tanjung Multipurpose Terminal, dan jalur kereta api barang. 

Kegiatan bongkar muat barang dari kereta di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatra Utara/PT Prima Multi Terminal/Tim Jelajah

Faktor keamanan dan upaya mengurangi kemacetan menjadi sejumlah alasan di balik adanya integrasi multimoda tersebut. Padahal, pengembangan Tol Trans Sumatra juga tengah didorong dan dinilai juga bisa ikut melancarkan arus barang. 

“Dari cost juga bisa lebih murah karena bisa membawa satu rangkaian gerbong bisa sekaligus banyak dan delivery tepat waktu,” kata Rudi. 

Uji coba terakhir dilakukan pada 7 September dan 16-17 September lalu. Namun, sampai dengan saat ini belum ada target waktu pasti untuk integrasi multimoda itu akan beroperasi secara reguler. 

Direktur Operasi PT Prima Multi Terminal Benny Panjaitan mengatakan ketika pengangkutan curah maupun kargo dari Sei Mangkei dengan kereta sudah beroperasi secara reguler, diharapkan bisa beroperasi minimal selama tiga hari sepekan. 

Proses Pengoperasian RTG secara terpusat dari ruangan remote operating system (ROS) di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara. /Bisnis- Dany 

Berdasarkan data milik Prima Multi Terminal, setidaknya ada tiga perusahaan di KEK Sei Mangkei yang akan bisa menggunakan layanan kereta api barang tersebut. Misalnya, PT Industri Nabati Lestari bisa mengangkut komoditas minyak goreng ke Kuala Tanjung dengan volume 1.500 ton per hari. Kemudian, PT Unilever Tbk. untuk semifinished product (minyak goreng, sabun, kosmetik) ke Kuala Tanjung dan Belawan sebesar 36 x 20 TEUs, maupun 18 x 40 TEUs. 

“Cita-cita itu sehari tiga trip kalau mampu. Sama satu GD [gerbong datar] bisa dua kontainer kecil. Sekarang baru mampu satu trip sehari untuk 18 GD, berarti TEUs nya 36,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Editor: Asteria Desi Kartikasari

Anda harus login untuk mengomentari artikel ini

Total 0 Komentar

Kembali ke Atas
BIG MEDIA
Jalan K.H. Mas Mansyur No. 12AKaret Tengsin - Jakarta Pusat 10220
© Copyright 2024, Hak Cipta Dilindungi Undang - Undang.