Bisnis, JAKARTA — Aspek tata kelola perusahaan yang berkelanjutan menjadi sorotan di kalangan investor di tengah masifnya kesadaran perubahan iklim. Beberapa emiten di pasar modal menyampaikan telah menerapkan prinsip environment, social, and governance (ESG) untuk mengurangi jejak karbonnya.
Chief Executive Officer PT Vale Indonesia Tbk. Febriany Eddy mengatakan perseroan berkomitmen terhadap Perjanjian Paris untuk menurunkan emisi karbonnya sebesar 33% pada 2030. Perseroan bahkan menargetkan bisa mencapai net zero emission pada 2050.
“Kami sudah menjalaninya sejak 2019. Proyek paling penting adalah konversi high sulfur fuel oil dan batu bara yang ada di tanur pengering dan reduksi menjadi LNG dan gas,” ucap Febriany dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Komisi VII DPR pekan lalu.
Febriany menuturkan proyek konversi tersebut menjadi proyek kunci emiten berkode saham INCO itu untuk mengurangi emisi karbon. Jika proyek ini tidak berhasil, bisa dipastikan Vale Indonesia akan gagal mencapai tujuan mengurangi emisi karbon.